Ahli Waris Perempuan Dalam Sistem Kekerabatan Patrilineal Suku Betew di Kampung Yenbuba Kabupaten Raja Ampat

Abstract

Abstrak Kemajemukan masyarakat di Indonesia mempengaruhi keberlakuan hukum waris, dimana hukum waris yang masih bersifat pluralis yakni berlakunya Hukum Islam yang diatur lebih lanjut dalam Kompilasi Hukum Islam, Hukum Barat dalam KUHPerdata dan Hukum Adat. Kewarisan adat yang berlaku ditengah masyarakat Indonesia juga berdasarkan pada sistem kekerabatan atau garis keturunan yang dianut. Dalam hukum kewarisan adat Indonesia berlaku tiga sistem kekerabatan yaitu Matrilineal, Parental dan Patrilineal yang dianut suku Betew sehingga sebagai konsekuensi sistem kekerabatan Patrilineal tersebut kedudukan laki-laki menjadi utama pada peristiwa pewarisan yakni hanya laki-laki saja yang dapat mewaris, namun dalam hukum kewarisan adat suku Betew memiliki kekhususan terhadap ahli waris dimana perempuan juga dapat mewaris dengan kriteria atau memenuhi syarat-syarat tertentu. Dengan demikian keberlakuan sistem kekerabatan patrilineal yang dianut suku Betew tidak menutup kemungkinan ahli waris perempuan dapat mewaris karena merupakan kekhususan dalam hukum kewarisan adatnya Kata Kunci : Ahli Waris Perempuan, Kekerabatan Patrilineal dan Suku Betew di Kampung Yenbuba Kabupaten Raja Ampat