Upaya Inklusivitas Pendidikan bagi Pengungsi Anak di Indonesia dalam Kerangka Multi-Stakeholder Partnerships (MSPs)

Abstract

Abstract This study uses qualitative research methods to examine the inclusive education efforts for child refugees in Indonesia within Multi-Stakeholder Partnerships (MSPs) framework involving various actors ranging from government, international organizations, non-governmental organizations, private, and academic sector. This cooperation is in accordance with the need of child refugees’ inclusive education that is complex and cannot be overcome by one actor alone. Data was collected using interview techniques and literature study to obtain primary and secondary data. By using neoliberalism theory and concept of inclusive education and MSPs, the results show that there are a number of MSPs collaborations carried out by various actors to organize inclusive education for child refugees in Indonesia. These collaborations are collaboration between UNHCR Indonesia and Dompet Dhuafa, Human Initiative, and PKBM schools to provide preparatory classes before entering national schools, collaboration between UNHCR Indonesia and universities, as well as collaboration between IOM Indonesia and the government through the Rudenim to provide home-schooling.

Abstrak Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengkaji mengenai upaya inklusivitas pendidikan pengungsi anak di Indonesia dalam kerangka Multi-Stakeholder Partnership (MSPs) yang melibatkan berbagai aktor mulai dari pemerintah, organisasi internasional, organisasi non-pemerintah, swasta, dan akademik sektor. Kerangka kerjasama ini dianggap sesuai dengan kebutuhan inklusivitas pendidikan pengungsi anak yang kompleks dan tidak dapat ditangani oleh salah satu aktor saja. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara untuk mendapatkan data primer dan studi literatur untuk mendapatkan data sekunder. Dengan menggunakan teori neoliberalisme dan konsep inklusivitas pendidikan serta konsep MSPs, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sejumlah kerjasama MSPs yang dilakukan berbagai aktor untuk mengupayakan inklusivitas pendidikan pengungsi anak di Indonesia. Kerjasama tersebut antara lain kerjasama UNHCR Indonesia dengan Dompet Dhuafa, Human Initiative, dan sekolah PKBM untuk memberikan kelas persiapan sebelum masuk sekolah nasional, kerjasama UNHCR dan universitas, serta kerjasama IOM Indonesia dan pemerintah melalui Rudenim untuk memberikan home-schooling bagi pengungsi.