Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan dengan Risk Based Bank Ranking pada PT. Bank UOB Indonesia Sebelum dan Sesudah Melakukan Merger

Abstract

Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam menjalankan kegiatan perekonomian dan perdagangan, perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian serta sistem keuangan di setiap negara. Bank Indonesia kemudian mengeluarkan kebijakan kepemilikan tunggal atau single presence policy (SPP) merupakan suatu kebijakan yang mengharuskan semua pemilik bank terkhusus pemegang saham pengendali (PSP) untuk mengkonsolidasikan kepemilikannya di bank-bank yang ada dalam satu kelompok usaha dengan batas waktu hingga tahun 2010. Pemberlakuan kebijakan single presence policy memberikan dampak kepada PT Bank UOB Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kinerja keuangan perusahan sebelum dan sesudah merger pada PT Bank UOB Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan yang diterbitkan oleh PT Bank UOB Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada PT Bank UOB Indonesia periode 3 tahun sebelum merger (2008-2010) dan 3 tahun setelah merger (2011-2013). Metode yang digunakan adalah Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, dan Capital (RBBR), dengan variabel yang digunakan terdiri dari 6 rasio keuangan yaitu NPL. LDR, GCG, ROA, NIM, dan CAR. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dua sampel berpasangan (paired sample t test) dengan bantuan program SPSS 20.0. Hasil uji analisis dapat disimpulkan terdapat 3 variabel yang tidak mempunyai perbedaan secara signifikan yaitu LDR, GCG, dan ROA dengan nilai sig. masing-masing 0.726, 0.834, dan 0,258. Selain itu 3 variabel lainnya yaitu NPL, NIM dan CAR memiliki perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah merger dengan sig. masing-masing 0.11, 0.026, dan 0.019.