Identifikasi Wilayah Resiko Kerusakan Lahan Terbangun sebagai Dampak Tsunami berdasarkan Analisis Building Indices

Abstract

Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas dan terdapat wilayah yang merupakan pertemuan lempengan bumi. Hal ini dapat memungkinkan terjadinya bencana alam tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daerah mana saja yang memiliki resiko kerusakan lahan paling tinggi dan yang paling rendah. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah citra satelit yang diambil dari tahun 2014-2021 dengan cakupan wilayah di Kabupaten Kulon Progo yang terdiri dari 12 kecamatan. Penelitian ini menggunakan indeks vegetasi UI, NDBI, IBI, EBBI. Dengan algoritma ANN mendapatkan hasil yang cukup akurat dengan tingkat akurasi sebesar 94.50 %. Prediksi menyatakan bahwa wilayah yang memiliki resiko kerusakan tinggi akibat tsunami yaitu desa Jingkaran, Sindutan, Palihan, Glagah, Karangwuluh, Janten, Temon Kulon, Kedundang, Sogan, Kalidengen, Ngestiharjo, Depok, Kanoman, Panjatan, Wahyuharjo, Pandowan, Nomporejo, dan Kranggan

Indonesia has a very large water area and there is the territory that is the confluence of the earth's slabs. It can allowing the occurrence of tsunami natural disasters. The study aims to find out which areas have risks the highest and the lowest land damage. The data used in this study were satellite images taken from 2014-2021 with coverage area in Kulon Progo Regency which consists of 12 sub-districts. This study used indexes vegetation UI, NDBI, IBI, EBBI. With an ANN algorithm get results which is quite accurate with an accuracy rate of 94.50%. Predictions states that the area has a high risk of damage due to the tsunami, namely the villages of Jingkaran, Sindutan, Palihan, Glagah, Karangwuluh, Janten, Temon Kulon, Kedundang, Sogan, Kalidengen, Ngestiharjo, Depok, Kanoman, Panjatan, Wahyuharjo, Pandowan, Nomporejo, and, Kranggan.