Strategi Pemanfaatan Ruang Publik Dalam Mempertahankan Kontinuitas Aksi Massa (Studi Kasus Gerakan Sosial “Aksi Kamisan Jakarta”)

Abstract

Gerakan sosial atau aksi massa tidak dapat dipisahkan dalam sistem sosial negara demokrasi. Di Indonesia, pada tanggal 18 Januari 2007 berdiri Aksi Kamisan Jakarta, sebuah gerakan sosial yang berjuang demi keadilan HAM di Indonesia. Aksi Kamisan Jakarta menjadi unik jika dibandingkan dengan gerakan sosial lainnya karena dapat bertahan selama lima belas tahun. Peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana strategi pemanfaatan ruang publik yang dilakukan Aksi Kamisan Jakarta dalam mempertahankan kontinuitas aksi massa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif dengan menggunakan teori Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons yang di dalamnya terdapat skema AGIL sebagai dasar analisis. Teknik pengambilan data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengimplementasikan skema AGIL, seperti beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan beradaptasi dengan peraturan-peraturan yang mengatur tentang aksi demonstrasi (A), memiliki tujuan yang jelas dalam menjalankan aksi (G), mempererat solidaritas internal (I) dan memelihara nilai, norma dan nilai yang berlaku pada saat menjalankan aksi (L), Aksi Kamisan Jakarta dapat memanfaatkan ruang publik yang ada serta dapat mempertahankan keberlanjutan aksi massa mereka.