Nilai Pembuktian Terhadap Keterangan Saksi Testimonium De Auditu yang Diberikan oleh Saksi Anak Korban Kekerasan Seksual

Abstract

Dalam perkara tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak, ditemukan permasalahan bahwa saksi yang melihat, mendengar dan mengalami peristiwa tersebut sangat minim. Yang terjadi hanya pelaku dan korban yang notabene anak yang secara hukum acara pidana tidak disumpah sehingga kekuatan pembuktian dari alat bukti tersebut sangat minim. Penulis mencari solusi penerapan alat bukti untuk menguatkan pembuktian Hakim agar dapat digunakan sebagai pertimbangan putusan dan dari sisi aturan perundangan- undangan saksi testimonium de auditu juga diakomodir dalam putusan MK Nomor 65/PUU-VIII/2010 yang menyatakan bahwa saksi testimonium de auditor dibenarkan sebagai saksi untuk memperkuat persangkaan atau dugaan. teori relevansi alat bukti digunakan sebagai alat uji untuk mengukur kekuatan pembuktian penerapan saksi testimonium de auditu dalam perkara tindak pidana kekerasan seksual.