Analisis Sentimen dalam Laporan Tahunan Berdasarkan Prediksi Kebangkrutan

Abstract

Research on sentiment analysis is still very rare in Indonesia, so it is interesting to examine whether there is a difference in sentiment between companies that are predicted to go bankrupt and those that are not predictably bankrupt. The purpose of this study is to see whether there is a difference in sentiment between companies that are predicted to go bankrupt and those that are not predictably bankrupt. The population of this study are manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2016-2020 period. The type of data in this study is quantitative research using secondary data methods. The secondary data used in the form of Management Discussion and Analysis (MD&A) in the annual report and financial information obtained from the annual report for the 2016-2020 period of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). Based on the results of the research conducted, it can be concluded that there is no difference in positive sentiment between companies that are predicted to go bankrupt and those that are not, then there are differences in negative sentiment between companies that are predicted to go bankrupt and companies that are not predictably bankrupt in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2016-2020. As for suggestions for further research on sentiment, not only using MD&A, but further expanding the research by using data obtained from websites, press releases, social media, and so on.

Masih sangat jarangnya penelitian mengenai analisis sentimen di Indonesia, sehingga menarik untuk diteliti apakah terdapat perbedaan sentimen antara perusahaan terprediksi bangkrut dengan yang tidak terprediksi bangkrut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat perbedaan sentimen antara perusahaan terprediksi bangkrut dengan yang tidak terprediksi bangkrut. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2020. Jenis data dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode data sekunder. Data sekunder yang digunakan berupa Analisis dan Pembahasan Manajemen (MD&A) dalam laporan tahunan dan informasi keuangan yang diperoleh dari laporan tahunan periode 2016-2020 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan sentimen positif antara perusahaan yang terprediksi bangkrut dan yang tidak, kemudian terdapat perbedaan sentimen negatif antara perusahaan terprediksi bangkrut dan perusahaan yang tidak terprediksi bangkrut pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2020. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya mengenai sentimen bukan hanya menggunakan MD&A, namun lebih memperluas penelitian dengan menggunakan data yang diperoleh dari website, press release, social media, dan lain sebagainya.