Kajian terhadap Implikasi Pastoral Politik kepada Warga Jemaat GMIT sebagai Anggota Legislatif Provinsi NTT dari Perspektif Teologi Politik

Abstract

Penelitian ini memaparkan tentang kajian terhadap implikasi pastoral politik kepada warga jemaat GMIT sebagai anggota legislatif Provinsi NTT dari perspektif teologi politik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat implikasi dari pastoral politik dan mengkajinya menggunakan teori teologi politik yang dikemukakan oleh Metz. Adapun hal yang melatarbelakangi tulisan ini ialah, keterlibatan gereja dalam ranah politik yang ditunjukkan melalui tanggung jawab pastoral gereja yang terlaksana dalam program pastoral politik. Pelaksanaan program ini berangkat dari situasi masyarakat NTT dalam menghadapi proses demokrasi PILKADA dan PEMILU, serta merupakan jawaban GMIT atas pertanyaan terkait posisi politiknya. Dalam pelaksanaanya GMIT melibatkan para pendeta dan para anggota jemaat kelompok profesional dibidang ilmu politik dan pemerintahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara kepada Tim Pastoral Politik dan para anggota legislatif yang terlibat dalam kegiatan Pastoral Politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pastoral Politik berimplikasi pada penanganan isu-isu sosial masyarakat melalui penyerapan aspirasi dan penetapan kebijakan-kebijakan dalam rangka penanganan permasalahan sosial. Dilihat dari kacamata teologi poitik, kedua implikasi tersebut lahir sebagai konsekuensi dari dialektika yang dilandasi semangat kritis kebebasan dan memoria Christy, sehingga proses dialektika yang terjadi memungkinkan setiap orang yang terlibat di dalamnya dapat melihat isu-isu sosial yang tertuang dalam aspirasi masyarakat beserta kajian-kajian terhadap kebijakan publik sebagai bagian dari menerjemahkan pesan nilai Kristen tentang keadilan, pembebasan, perdamaian dan rekonsiliasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi terhadap pelaksanaan pastoral politik, dalam rangka pengembangan metode, kualitas dan kuantitas pelaksanaan pastoral politk.