Perancangan Buku Photo Arti dan Makna Tenun Sa’dan Tana Toraja

Abstract

Menenun dalam Bahasa Toraja disebut dengan Ma’ Tannun. tenun Toraja tidak hanya merupakan motif namun juga memegang peranan penting dalam berbagai upacara adat, selain itu tenun adalah simbol kemakmuran dan kejayaan bagi pemiliknya. Namun saat ini tenun mulai kehilangan eksistensinya serta maknanya yang mulai pudar, berbagai upaya dari pemerintah daerah sudah dilakukan diantaranya promosi seperti Festival Tenun Sa’dan, tetapi upaya itu kurang maksimal untuk menarik minat orang-orang untuk mengenal kembali budaya tenun yang ada di Toraja. Maka dari itu dilakukan perancangan buku foto pengenalan tenun Toraja Sa’dan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta menerapkan cyclic strategy dalam proses indentifikasi masalah, pengumpulan data dan perancangan media. Hasil dari perancangan buku foto pengenalan tenun Sa’dan ini diharapkan tidak hanya memberikan informasi tentang tenun Sa’dan tetapi juga memberikan visual fotografi yang menarik, diharapkan buku ini dapat menjadi media pembelajaran sekaligus literasi untuk menumbuhkan rasa bangga dan ingin mengenal serta melerstarikan tenun Toraja Sa’dan.

Weaving in Toraja is called Ma' Tannu. Weaving in Toraja is not only a motive but also an important part of ceremonial customs, as well as weaving, which is a symbol of prosperity and glory to its owner. Even though the weaving begins to lose consciousness now and its fading meaning, efforts by the local government have been carried out with them promotions like the Sa’dan weaving festival but they are less than able to attract people to reacquaint themselves with the weaving culture of Toraja. Therefore a photo book was designed to introduce the Toraja Sa’dan weaving. This research uses qualitative methods and employs cyclic strategies in problem identification processes, media collection, and design. It is hoped that the design of the photo book can introduce what Sa'dan weaving is. It is not only to provide information about Sa’dan weaving but also to provide interesting visual photography, and it is hoped that it can become both a learning medium to cultivate pride and desire to know and preserve Toraja Sa’dan weaving.