Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/26891
Title: | Intervensi Adat dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Kota Jayapura Papua: Fakta dan Tantangan |
Authors: | Merauje, Zuset Oktovina |
Keywords: | pengelolaan alokasi dana desa;kearifan lokal;dan kondisi intervensi adat |
Issue Date: | 30-Jun-2020 |
Abstract: | Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengelolaan alokasi dana desa, menginvestigasi kearifan lokal dan mengetahui kondisi intervensi adat dalam pengelolaan alokasi dana desa di Kampung Kayo Batu Kecamatan Jayapura Utara Kota Jayapura Papua. Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan metode kualitatif dan data yang dipakai ialah data primer dan sekunder. Narasumber pada penelitian ini yaitu Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kota Jayapura, Ondoafi Kampung Kayo Batu, Kepala Kampung dan aparat, penanggungjawab kearifan lokal serta masyarakat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan alokasi dana desa di Kampung Kayo Batu belum berjalan dengan maksimal. Salah satu pendukung dalam pengelolaan alokasi dana desa ialah menerapkan tata kelola yang baik dalam hal transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan partisipasi masyrakat. Namun, untuk kampung adat terdapat adanya intervensi/campur tangan secara positif dan negatif kepada pemerintah kampung yang mempengaruhi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Kampung Kayo Batu. Kearifan lokal yang ada di Kampung Kayo Batu yaitu kelompok kuliner PKK, tembikar/sempe dan tarian adat. Namun kearifan lokal tersebut belum menjadi perhatian khusus dari pemerintah kampung dalam meningkatkan serta mempertahankan budaya lokal yang dapat memberikan nilai tambah terhadap Kampung Kayo Batu. Dampak intervensi dalambidang akuntansi ialah pengelolaan, penyajian serta pelaporan informasi keuangan terkait pengelolaan ADD tidak dihasilkan dengan maksimal akibat pembangunan yang belum merata. The purpose of this research is to identify the management of village fund allocation, investigate the local culture and to know the condition of indigenous intervention in managing the village fund allocation in Kayo Batu Village, the district of north Jayapura, Jayapura City, Papua. It implements a case study within qualitative method and the data used is primary and secondary. The sources of this study are The Empowerment Agency and The Village Community of Jayapura City, Ondoafi of Kayo Batu Village, The Head of Kayo Batu Village, and apparatus also villagers. The result is to prove that the management of the village fund allocation is not doing well. Therefore, one of the best ways to support the management of the village fund allocation is organizing the management well through transpiration, accountability, responsibility, and participations from the villagers. Nevertheless, for the traditional village, there are intervention positively and negatively within the village government which inhibit the development and empowerment of the Kayo Batu Village. The local culture in Kayo Batu includes the community of culinary in Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), ceramics, and traditional dance. However, these local cultures have not been attracted by the government in the village in order to increase and maintain the local culture itself to get the achievements of a good rate in a village. The effect of intervention in accounting is the managing, presenting, and reporting information of the finance related to allocation of the village funds is not concluded maximally because of the uneven development. |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/26891 |
Appears in Collections: | T1 - Accounting |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_232016207_Abstract.pdf | Abstract | 130.77 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_232016207_Full text.pdf Until 2999-01-01 | Full text | 1.44 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.