Kajian Konsentrasi Pupuk Organik Cair Urine Kelinci pada Budidaya Pakcoy (Brassica rapa subsp. Chinensis) Secara Rakit Apung

Abstract

Urine kelinci memiliki kandungan unsur hara yang petensial sebagai pupuk tanaman. Pertumbuhan tanaman sawi yang optimal diperlukan konsentrasi nutrisi yang tepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi nutrisi urine kelinci yang memberikan hasil sawi tertinggi. Penelitian ini dilaksanakan di Salatiga pada bulan Desember 2019 hingga Februari 2020. Rnacangan percobaan yang digunakan adalah Rncangan Acak Kelompok dengan 9 perlakuan, masing-masing diulang 3 kali. Perlakuan yang dicobakan adalah tanpa nutrisi (kontrol), perlakuan konsentrasi urine kelinci 25ml/l, 50ml/l, 75ml/l, 100 ml/l, 125 ml/l, 100 ml/l +KH2PO4, larutan nutrisi Murashige and skoog dan larutan nutrisi komersial. Parameter pengamatan meliputi tinggi, jumlah daun, luas daun, diameter bonggol, klorofil, bobot segar tajuk, bobot kering tajuk. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam (uji F 5%). Dilanjutkan dengan uji DMRT selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan nutrisi urine kelinci 25ml/l menghasilkan sawi terbaik tinggi 23,63 cm, jumlah daun 14,17 helai, luas daun 1426,33 cm2, diameter bonggol 7,72 cm dan bobot segar tajuk 116,21 gram. Hasil tersebut belum mampu menyamai pemberian pupuk komersial yang mencapai bobot segar tajuk 209,44 gram.