Kegigihan (Grit) Kaum Gay di Kota Surabaya dalam Mencapai Kesuksesan di Bidang Wirausaha/Bisnis

Abstract

Penolakan yang dilakukan masyarakat kepada kaum gay dalam lingkup dunia kerja secara formal yang menghambat individu untuk mencapai kesuksesan, maka dengan demikian kaum gay memilih untuk terjun dalam dunia wirausaha dengan berlandaskan grit yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan grit individu gay dalam mencapai kesuksesannya di bidang bisnis/wirausaha di Kota Surabaya dan menjelaskan kendala yang dialami individu gay dalam mencapai kesuksesan di bidang bisnis/wirausaha di Kota Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan menggunakan fenomenologi. Pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap tiga partisipan gay yang memiliki bisnis di Kota Surabaya. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa partisipan memiliki grit dalam diri berupa konsistensi minat dan ketekunan usaha, yang membuat partisipan mampu menjalankan usahanya tersebut dan partisipan memiliki kendala internal dalam diri sendiri, eksternal karena pengaruh keluarga selama partisipan berproses untuk mencapai kesuksesan.

The community's rejection of gays in the formal world of work that hinders individuals from achieving success, thus gays choose to enter the world of entrepreneurship based on the grit they have. This study aims to describe the grit of gay individuals in achieving success in the field of business/entrepreneurship in the city of Surabaya and explain the obstacles experienced by gay individuals in achieving success in the field of business/entrepreneur in the city of Surabaya. This research is qualitative research, with an approach using phenomenology. Data collection was carried out by conducting interviews with three participants who have businesses in the city of Surabaya. The results of this study indicate that participants have grit in themselves in the form of consistency of interest and business perseverance, which makes participants able to run their business and participants have internal constraints within themselves, external due to family influences during the process of participants to achieve success.