Determinan Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2020-2021

Abstract

Tujuan riset ini adalah untuk menguji pengaruh likuiditas, leverage, dan profitabilitas pada probabilitas terjadinya kondisi financial distress. Unit analisis riset ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2020 sampai 2021, dengan total sampel 222 perusahaan manufaktur. Variabel likuiditas diukur menggunakan Current Ratio, leverage diukur menggunakan Debt to Total Asset Ratio, dan profitabilitas diukur menggunakan Return on Equity Ratio. Data dianalisis menggunakan analisis regresi logistik. Hasil riset menemukan hanya profitabilitas yang memiliki pengaruh pada probabilitas terjadinya kondisi financial distress, sedangkan likuiditas dan leverage ditemukan tidak memiliki pengaruh pada probabilitas terjadinya kondisi financial distress. Riset ini menemukan bukti profitabilitas dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan dengan tingkat prediksi sebesar 66,8 persen.

The purpose of this research is to examine the effect of liquidity, leverage, and profitability on the probability of financial distress. The unit of analysis for this research is a manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2020 to 2021, with a total sample of 222 manufacturing companies. The liquidity variable is measured using the Current Ratio, leverage is measured using Debt to Total Asset Ratio, and profitability is measured using Return on Equity Ratio. Data were analyzed using logistic regression analysis. The results of the research found that only profitability had an influence on the probability of financial distress. While liquidity and leverage were found to not affect the probability of financial distress. This research finds evidence that profitability can be used to predict the company's financial distress with a prediction rate of 66,8 percent.