Disonansi Kognitif dalam Pemakaian Baju Sisa Import ‘Awul-Awul' (Studi Analisa Leon Festinger Oleh Pemakai Baju Sisa Import ‘Awul-Awul')

Abstract

Saat ini pakaian atau dunia fashion sangat dekat dengan kehidupan kita, karena merupakan sebuah kebutuhan utama dalam bersosial. Pakaian menempatkan orang dalam berbagai posisi sosial. Baju Sisa Import atau sering orang menyebutnya awul-awul sekarang ini bisa dikatakan fenomenal karena degan berbagai isu negative yang melekat seperti sarang penyakit, bau, bekas pakai orang lain, dll tetapi justru banyak diminati orang saat ini. Hal seperti itulah yang dapat menyebabkan disonansi kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor yang membentuk disonansi kognitif dalam pemakaian Baju Sisa Import ‘Awul-Awul'.?. Baju Sisa Import atau sering orang menyebutnya awul-awul sekarang ini menjadi alternatif anak muda berpakaian dalam keseharian. Baju sisa import tercatat ikut membentuk gaya subkultur anak muda yang khusus dan unik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi analisa dengan pendekatan kualitatif deskriptif, serta pengambilan data melalui proses wawancara dengan informan (pemakai/pembeli) sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan dalam hal ini pembeli Baju Sisa Import ‘Awul-Awul' di depan Terminal Lama Salatiga. Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan terlihat bahwa pada awalnya informan mengalami disonansi kognitif, tetapi mereka (informan) tetap konsisten, tidak peduli terhadap rangsangan yang tidak menyenangkan (informasi negatif) yang mereka dapat dari sekitar mereka. Melalui proses pemilihan terpaan, pemilihan perhatian, pemilihan interpretasi, dan retensi selektif informan berusaha menghindari informasi yang meningkatkan disonansi.

Nowadays, clothing or fashion world is very close to our lives, because it is a major requirement to socialize. Clothes are putting people in different social positions. Imported used clothes that people often call awul-awul now be said to be phenomenal because with some negative issues attached like become a nest of diseases, smelly, after used by other people, etc. it is still attracted many people today. Things like that that can cause cognitive dissonance. This study aims to explain the factors that create a cognitive dissonance in wearing imported used clothes 'awul-awul'.?. Nowadays, imported used clothes that people often call awul-awul become an alternative for youth in their daily fashion lifestyle. Used clothes take part in shaping youth special style and unique subculture. This research uses analysis study with a qualitative descriptive approach, and data collection through interviews with informants (user / buyer) in accordance to the criteria specified, that is s Imported used clothes buyer' 'awul-awul' in front of the old bus station in Salatiga From interviews that have been conducted shows that initially informants experienced cognitive dissonance, but they (the informants) remain consistent, and don't care with the unpleasant stimuli (negative information) that they get from their surroundings. Through to the exposure selection process, the selection of the attention, the selection interpretation and selective retention, the informants is trying to avoid information that increases dissonance.