Kandungan dan Aktivitas Antioksidan pada Berbagai Organ Tanaman Ciplukan (Physalis angulata)

Abstract

anaman ciplukan (Physalis angulata) memiliki banyak manfaat, salah satunya memilki kandungan antioksidan yang tinggi. Organ akar, batang, buah dan daun ciplukan dilaporkan banyak digunakan oleh masyarakat sebagai bahan obat alami. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas dan kandungan senyawa antioksidan (flavonoid, fenolik, vitamin c) dari berbagai organ tanaman ciplukan (akar, batang, daun dan buah). Sampel tanaman ciplukan diambil dari daerah Domas, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Organ tanaman yang diuji meliputi akar, batang, buah dan daun. Organ tanaman dalam kondisi segar diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol. Ekstraksi dilakukan pada suhu ruang selama 48 jam, masing-masing organ dengan 3 kali ulangan. Pengukuran kandungan senyawa antioksidan secara spektofotometris meliputi flavonoid, fenolik dan asam askorbat (vitamin c). Penentuan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Analisis data dilakukan secara statistik menggunakan program SPPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan senyawa antioksidan (flavonoid, fenolik dan asam askorbat) berbeda nyata diantara akar, batang, daun dan buah. Organ buah memiliki kandungan flavonoid, fenolik, dan asam askorbat paling besar dibandingkan organ akar, batang dan daun. Kandungan flavonoid secara berurutan pada organ akar, batang, daun, dan buah masing-masing adalah sebesar 1,24, 1,00, 11,81, dan 15,92 mg/L. Adapun kandungan fenolik pada akar, batang, daun, dan buah berturut-turut sebesar 0,05, 0,08, 0,49, dan 0,82 mg/L,. Kandungan asam askorbat dan aktivitas antioksidan terbesar dijumpai pada buah yaitu berturut-turut masing-masing sebesar 0,22a mM dan 30,20a mg/ml. Berdasarkan kekuatan antioksidannya, organ akar dan batang ciplukan memiliki aktivitas antioksidan lemah, sedangkan organ daun dan buah memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat.