Gereja dan Tubuh Yang Terluka: Studi Hermeneutik Disabilitas Terhadap Narasi Penampakan Diri Yesus Dalam Injil Yohanes 20:19-23

Abstract

Tulisan ini membahas dan memaknai teks Injil Yohanes 20:19-23 dengan menggunakan hermeneutik perspektif disabilitas. Pokok-pokok hermeneutik perspektif disabilitas akan diuraikan sebagai landasan teori yang digunakan untuk memahami teks Yohanes 20:19-23. Pendekatan hermeneutik disabilitas bertujuan untuk menunjukkan keberpihakan teks terhadap Insan Dengan Disabilitas (IDD) dan untuk menghadirkan IDD dalam narasi teologis yang selama ini sangat jarang dilakukan. Penggunaan perspektif disabilitas terhadap teks ini menghasilkan dimensi yang berbeda terhadap teks melalui narasi yang ramah disabilitas. Yohanes 20:19-23 menunjukkan bahwa tubuh kebangkitan Yesus dengan luka bekas penyaliban merupakan tanda solidaritas Allah terhadap pengalaman penderitaan manusia. Luka pada tubuh Yesus menandakan bahwa Allah sendiri mengalami disabilitas dengan merengkuh disabilitas tersebut dalam kehidupan Allah. Imanensi Allah pun ditampilkan melalui lawatan Yesus dalam situasi keterbatasan manusia. Tak hanya itu, teks Yohanes 20:19-23 juga memaparkan ciri khas misi Allah dalam relasi persekutuan yang setara, penuh kasih, dan keadilan. Lebih lanjut, pemaknaan terhadap Yohanes 20:19-23 dalam perspektif disabilitas dapat memberi aktualisasi praktis terhadap gereja dalam menyikapi persoalan-persoalan disabilitas yang ada baik dalam lingkungan gereja, maupun masyarakat pada umumnya.