Perencanaan Pengelolaan Pengunjung Objek Wisata Gua Batu Cermin Labuan Bajo

Abstract

Gua Batu Cermin merupakan salah satu aset pariwisata yang penting di Labuan Bajo. Penurunan kualitas lingkungan Gua Batu Cermin merupakan salah satu tantangan yang mungkin harus dijawab bagi pengelola pariwisata dan pemangku kepentingan di Gua Batu Cermin. Perencanaan pengelolaan pengunjung bisa menjadi salah satu alat yang diperlukan untuk mengendalikan dampak negatif kegiatan pariwisata terhadap alam serta keselamatan dan kenyamanan pengunjung. Berdasarkan latar belakang inilah maka diperlukan perencanaan pengelolaan pengunjung yang tepat untuk pariwisata berkelanjutan di Gua Batu Cermin. Metode penelitian yang digunakan yaitu penilaian daya dukung fisik. Penilaian ini berusaha menetapkan batas kunjungan dengan menilai Physical Carrying Capacity (PCC), Real Carrying Capacity (RCC) dan Effective Carrying Capacity (ECC). Penilaian daya dukung fisik di Gua Batu Cermin dilakukan dengan membagi area pariwisata menjadi tiga ruang pengelolaan, yaitu ruang pengelolaan hutan, ruang pengelolaan fasilitas pariwisata dan ruang pengelolaan gua. Pembatasan jumlah pengunjung dilakukan memperhatikan faktor koreksi yaitu curah hujan, vegetasi, kelerengan dan ruang khusus staf. Selain itu pembatasan dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan staf atau sumber daya manusia yang ada. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi berupa sistem reservasi online yang real time, di mana pengelola dapat melakukan pembatasan jumlah pengunjung tanpa mengecewakan pengunjung di waktu yang bersamaan. Selain itu pengelola harus memperhatikan pembatasan untuk masing-masing ruang pengelolaan yang berbeda. Visitor flow pun juga harus diperhatikan, di mana jalan masuk dan jalan keluar pengunjung tidak boleh sama.

Batu Cermin Cave is one of the important tourism assets in Labuan Bajo. The decline in the environmental quality of Batu Cermin Cave is one of the challenges that may have to be answered for tourism managers and stakeholders in Batu Cermin Cave. Visitor management planning can be one of the tools needed to control the negative impact of tourism activities on nature and the safety and comfort of visitors especially during Covid 19 Pandemic. Based on this background, proper visitor management planning is needed for sustainable tourism in Batu Cermin Cave. The research method used is the assessment of physical carrying capacity. This assessment attempts to set a limit for visits by assessing Physical Carrying Capacity (PCC), Real Carrying Capacity (RCC) and Effective Carrying Capacity (ECC). The physical carrying capacity assessment in Batu Cermin Cave is carried out by dividing the tourism area into three management rooms, namely: forest management room, tourism facility management room and cave management room. Limiting the number of visitors is carried out by taking into account the correction factors, namely rainfall, vegetation, slopes and special staff rooms. In addition, restrictions are made by taking into account the availability of existing staff or human resources. This study also provides recommendations in the form of a real time online reservation system, where managers can limit the number of visitors without disappointing visitors at the same time. In addition, the manager must pay attention to the restrictions for each different management room. Visitor flow must also be considered, where the entrance and exit of visitors should not be the same. During the Covid 19 Pandemic, visitor management by limiting the number of visitors is also one way to implement CHSE.