Formulasi Beras Analog Kombinasi Umbi Garut (Maranta arundinacea L.) dan Rumput Laut (Caulerpa sp.) untuk Memperkuat Ketahanan Pangan

Abstract

Konsumsi beras sebagai makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia semakin meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk Indonesia. Salah satu cara untuk mendukung ketahanan pangan di Indonesia adalah dengan melakukan diversifikasi pangan lokal menjadi beras analog sehingga dapat mengurangi ketergantungan konsumsi beras. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi beras analog terbaik dengan menggunakan kombinasi tepung umbi garut, tepung tapioka, tepung maizena, dan tepung rumput laut. Formulasi beras analog dibuat dengan menambahkan tepung rumput laut sebanyak 0%, 2%, 5% dan 7% dari berat total tepung yang digunakan. Kesimpulan, umbi garut dapat dimanfaatkan menjadi beras analog dengan formulasi terbaik adalah dengan penambahan tepung rumput laut sebanyak 2%.

The consumption of rice as a staple food for the majority of Indonesian people is increasing along with the increasing population of Indonesia. One way to support food security in Indonesia is to diversify local food into analogue rice so that it can reduce dependence on rice consumption. The purpose of this research is to obtain the best formulation of analogue rice using a combination of arrowroot flour, tapioca flour, corn starch, and seaweed flour. The analogue rice formulation was made by adding 0%, 2%, 5%, and 7% of seaweed flour from the total weight of the flour used. In conclusion, arrowroot can be used as analog rice with the best formulation being the addition of 2% seaweed flour.