Hubungan Kecukupan Zat Gizi dan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri di SMA Lentera Harapan Kota Palopo

Abstract

Usia remaja yaitu usia dimana tubuh mengalami pertumbuhan seperti pada sistem reproduksi wanita yang ditandai dengan mengalami menstruasi. Tidak jarang remaja mengalami masalah terkait menstruasi yaitu siklusnya yang tidak teratur. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya dipengaruhi oleh zat gizi. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecukupan asupan zat gizi dan status gizi terhadap siklus menstruasi remaja putri. Penelitian ini menggunakan desain survey analitik dengan pendekatan cross-sectional study. Data yang diperoleh kemudian dilakukan proses editing, coding dan scoring, tabulating serta analysis. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan setiap variabel berdasarkan persentase. Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan signifikansi antara variabel independen dan dependen dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa terdapat 57,6% responden mengalami siklus menstruasi tidak normal. Berdasarkan uji statistik Chi-square yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kecukupan asupan energi, protein, lemak, karbohidrat, zat besi dan status gizi dengan siklus menstruasi pada remaja (p<0.05). Sedangkan kecukupan asupan vitamin C dan magnesium tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan siklus menstruasi (p>0,05). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kecukupan asupan zat gizi (energi, protein, lemak, karbohidrat dan zat besi) dan status gizi mempengaruhi siklus menstruasi pada remaja. Status gizi sebagai faktor dominan yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi, dimana remaja putri dengan status gizi lebih atau obesitas 10 kali lebih berisiko mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur.

Adolescence is the age when the body experiences growth as in the female reproductive system which is marked by experiencing menstruation. It is not uncommon for adolescents to experience problems related to menstruation, namely their irregular cycles. This can be influenced by various factors, one of which is influenced by nutrients. Therefore, the purpose of this study was to determine the relationship between adequacy of nutrient intake and nutritional status on the menstrual cycle of female adolescents. This study used a survey analytic cross-sectional study approach. The data obtained is then carried out by the process of editing, coding and scoring, tabulating and analysis. Univariate analysis aims to explain and describe each variable based on percentage. Bivariate analysis aims to determine the significant relationship between the independent and dependent variables with the Chi-square. The results of the study showed that 57.6% of respondents experienced abnormal menstrual cycles. Statistical test Chi-square which showed that there was a significant relationship between adequate intake of energy, protein, fat, carbohydrates, iron and nutritional status with the menstrual cycle in adolescents (p<0.05). Meanwhile, adequate intake of vitamin C and magnesium did not show a significant relationship with the menstrual cycle (p>0.05). Based on the research that has been done, it can be concluded that the adequacy of nutrient intake (energy, protein, fat, carbohydrates and iron) and nutritional status affect the menstrual cycle in adolescents. Nutritional status is the dominant factor that can affect the menstrual cycle, where female adolescents with more nutritional status or obesity are 10 times more at risk of experiencing irregular menstrual cycles.