Akses Informasi Peredaran Obat Daring: Keputusan Transisi Transman di Kota Besar

Abstract

Maraknya peredaran obat secara daring bisa memiliki pengaruh berbeda-beda pada kelompok minoritas, termasuk transman. Pemilihan penggunaan obat hormon yang harus dilakukan memperbesar kemungkinan untuk memilih layanan pengobatan secara daring. Disisi lain, maraknya e-commerce yang menjual obat hormon secara daring tidak menjamin terapi hormon yang dilakukan sudah tepat dan aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemilihan pengobatan pada transman ketika melakukan transisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus (case study) yang telah dilakukan pada bulan April-September 2021 secara daring dengan tiga partisipan. Analisis dilakukan dengan proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini berhasil mewawancarai tiga transman yang memilih pengobatan berbeda-beda. Keputusan melakukan transisi ditentukan oleh diri sendiri dan lebih dimaknai sebagai penyesuaian diri untuk memperoleh kenyamanan. Dua partisipan memilih terapi hormon sebagai alternatif transisi dengan anggapan perubahan hormon yang dilakukan dapat memunculkan sisi maskulin dan membantu menyeimbangkan kesehatan psikis dan mental. Perolehan obat terapi hormon dilakukan melalui layanan kesehatan maupun secara daring dengan membelinya di e-commerce. Partisipan mengakses informasi terapi hormon melalui teman transman yang sudah terlebih dulu melakukan transisi medis, pesan pribadi di Facebook, website, YouTube, hingga perkumpulan-perkumpulan komunitas LGBT. Sedangkan, satu partisipan memilih untuk tidak mengkonsumsi obat hormon dengan anggapan bahwa transisi hanya perlu dilakukan dengan perubahan penampilan.

The popularity of online drug distributors evokes complex effects on minority groups, including transgender men. The hormone drug replacement therapy for trans men encourages them to choose online treatment services due to the limited health care choices. On the other hand, the rise of e-commerce that sells hormone drugs online does not guarantee that hormone drug therapy has been done appropriately and safely. This study aims to determine the treatment choice in transgender men when making the transition. This study uses a qualitative approach with a case study method conducted online from April to September 2021 with three participants. The analysis was done using data reduction, data presentation, and conclusion drawing. This research successfully interviewed three trans men who chose different treatments. The decision to make the transition is determined by oneself and is more interpreted as an adjustment to gain comfort. Two participants chose hormone therapy as an alternative to the transition, assuming that hormonal changes can bring out the masculine side and help balance psychological and mental health. Purchasing hormone therapy drugs is done through health services or online by buying hormone drug replacement through e-commerce. Participants access hormone drug therapy information through transgender men friends who have made a medical transition, private messages on Facebook, websites, YouTube, to LGBT community associations. Meanwhile, one participant chose not to use hormone medications, thinking that the transition only needed to be done with a change in appearance.