Resiliensi pada Remaja Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga di Kota Ambon

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bentuk dan proses serta faktor yang mempengaruhi resiliensi pada remaja korban kekerasan dalam rumah tangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Fokus dalam penelitian ini yaitu pada remaja yang menjadi korban kekerasan fisik dan psikis yang dilakukan oleh orang tua kandung dari partisipan. Proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti berupa wawancara dan observasi kepada partisipan yang berjumlah tiga orang. Kategori partisipan yang dipilih oleh peneliti yaitu remaja berusia 11-22 tahun yang pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga di kota Ambon. Hasil wawancara dianalisi menggunakan teknik tematik, dengan cara pengelompokkan hasil wawancara dalam sebuah daftar tema yang memiliki keterkaitan pada kasus yang diteliti setelah itu dibuat dalam kategorisasi. Data diuji peneliti menggunakan triangulasi sumber data dan membercheck untuk mengetahui konsistensi dan keseuaian data yang diperoleh. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa kemampuan remaja yang pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga melakukan resiliensi bukanlah suatu hal yang mudah. Remaja yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga memiliki perbedaan dalam memandang permasalahan yang di hadapi oleh ketiga partisipan. Ketiga partisipan memiliki sumber resiliensi yang hampir sama yaitu dalam diri sendiri dan lingkungan partisipan. Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terutama bagi partisipan peneliti supaya dapat memahami dan membantu memahami resiliensi lebih mendalam dan mampu menghadapi kesulitan atau permasalah yang berat dalam diri individu.

This research is a qualitative research that aims to find out the forms and processes as well as the factors that influence resilience in young victims of domestic violence. The method used in this research is a case study. The focus in this study was on adolescents who were victims of physical and psychological violence perpetrated by the biological parents of the participants. The data collection process was carried out by researchers in the form of interviews and observations of three participants. The category of participants selected by the researchers were adolescents aged 11-22 years who had experienced domestic violence in Ambon city. The results of the interviews were analyzed using thematic techniques, by grouping the results of the interviews into a list of themes that have relevance to the case under study after which they were categorized. The data were tested by researchers using data source triangulation and member checking to determine the consistency and suitability of the data obtained. The results of this study found that the ability of adolescents who have experienced domestic violence to do resilience is not an easy thing. Adolescents who are victims of domestic violence have different views on the problems faced by the three participants. The third volunteer has almost the same source of resilience, namely within himself and the participants' environment. The existence of this research is expected to provide benefits for all parties, especially for research participants so that they can understand and help understand resilience more deeply and be able to deal with difficult difficulties or problems in individuals.