Izakod Bekai Izakod Kai: Bersatu dalam Perbedaan, Berbeda dalam Kesatuan dari Perspektif Pendampingan Berbasis Budaya bagi Suku Marind Kampung Buti Kabupaten Merauke

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman masyarakat suku Marind tentang falfasah hidup Izakod Bekai Izakod Kai serta mengkaji makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah Izakod Bekai Izakod Kai dari perspektif pendampingan berbasis budaya. Penelitian ini dimotivasi oleh kenyataan bahwa Masyarakat Marind yang ada di Kampung Buti, mengalami krisis pemahaman falsafah hidup. Izakod Bekai Izakod Kai sebagai falsafah lokal yang diaplikasikan dalam sebuah kebersamaan gotong royong, sebuah simbol perdamaian dan diyakini sebagai media untuk menyelesaikan konflik.Penelitian ini dilakukan di Kampung Buti, Kabupaten Merauke. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara bersama dengan informan yang terdiri dari masyarakat Kampung Buti, tokoh-tokoh adat Marind, kepala Kampung Buti, tokoh agama dan tokoh pemerintahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa falsafah Izakod Bekai Izakod Kai memiliki makna Sumai Mean. Makna ini kemudian menghasilkan nilai-nilai yaitu Mba Izakod (kebersamaan), Mba Izakod Sesahi (gotong royong) dan Waninggap Bekai (kasih sayang). Karena itu, studi ini menyimpulkan bahwa falsafah Izakod Bekai Izakod Kai dapat dijadikan sebagai bentuk pendekatan pendampingan berbasis budaya bagi masyarakat sebab didalamnya terdapat makna dan nilai-nilai yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat.