Spiritualitas dan Resiliensi pada Mantan Pecandu Narkoba

Abstract

Menyandang status sebagai mantan pecandu narkoba, yang telah menjalani hukuman dan rehabilitas tidak berjalan baik. Permasalahan lain muncul ketika para mantan pecandu narkoba ini menghadapi dua tantangan terbesar ketika kembali kepada masyarakat yaitu stigma negatif dan relapse, Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan resiliensi. Resiliensi merupakan kemampuan kerja adaptif dalam berbagai situasi sehingga siap menghadapi berbagai tekanan. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan resiliensi individu yaitu spiritualitas. Tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan signifikan antara spiritualitas dengan resiliensi pada mantan pecandu narkoba. Hipotesis yang diajukan oleh peneliti yaitu ada hubungan positif antara spiritualitas dengan resiliensi pada mantan pecandu narkoba. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pearson product moment correlations. Partisipan penelitian ini melibatkan 55 orang dengan menggunakan teknik insidental sampling. Pengukuran penelitian menggunakan skala spiritualitas (α = 0,855) dan skala resiliensi (α = 0,930). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif signifikan antara spiritualitas dan resiliensi pada mantan pecandu narkoba dengan pearson correlation sebesar 0,903 dengan sig. = 0,000 (p<0,01). Spiritualitas memberikan sumbangsi yang kuat terhadap meningkatnya resiliensi mantan pecandu narkoba sebesar 81,5%. (r²). Hal ini mengindikasikan bahwa spiritualitas menjadi faktor pemicu untuk bisa resilien, meliputi keterhubungan dengan diri sendiri, keterhubungan dengan orang lain atau alam dan keterhubungan kekuatan transenden, maka akan membantu mereka untuk lebih mampu menghadapi situasi buruk dan tekanan-tekanan yang dialami oleh mantan pecandu narkoba.