Kontribusi Spiritualitas Terhadap Resiliensi pada Orang Tua yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus

Abstract

Hadirnya anak berkebutuhan khusus merupakan tantangan bagi setiap orang tua. Adanya reaksi yang bervariasi yang diberikan baik dari keluarga maupun lingkungan. Ada lingkungan yang bisa memahami dan menerima keadaan yang dialami oleh anak, namun ada pula perilaku negatif yang diberikan, seperti penolakan secara halus, penolakan secara terang-terangan, penghindaran, dan respon-respon lainnya bahkan penolakan yang didapatkan dari keluarganya sendiri. Untuk tetap berjuang dalam kondisi tersebut, orang tua harus memiliki resiliensi dalam mendidik, mengasuh, dan merawat anak. Selain itu, orang tua juga perlu memiliki spiritualitas dalam menjalankan tugasnya, karena spiritualitas dapat membantu orang tua supaya memiliki kemampuan untuk menerima peristiwa traumatis yang menimpanya, maupun menghadapi semua masalah atau tekanan yang dialami. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi spiritualitas terhadap resiliensi pada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus di Purwokerto. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain regresi sederhana. Penelitian ini melibatkan 32 partisipan dengan menggunakan teknik snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan skala (kuesioner) spiritualitas dan skala resiliensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya kontribusi spiritualitas terhadap resiliensi pada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus (thitung = 2,672 dan sig. = 0,012), dengan kontribusi sebesar 19,2%. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kemampuan untuk bertahan, beradaptasi, dan kemampuan untuk kembali bangkit dari keterpurukan yang dimiliki oleh orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus dipengaruhi oleh spiritualitas.