Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/28486
Title: Respons Pendeta GMIBM Wilayah Kotabunan terhadap Politik Praktis pada Pilkada Boltim di Tahun 2020
Authors: Tinangon, Hizkia Ferian
Keywords: Politik Praktis;Pendeta GMIBM
Issue Date: 20-Dec-2020
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan respons Pendeta GMIBM wilayah Kotabunan terhadap politik praktis pada Pilkada Boltim di tahun 2020. Respons pendeta di sini ditinjau berdasarkan tindakan dan pemahaman mereka terhadap fenomena perpolitikan pada Pilkada saat itu. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dan teknik pengumpulan data melalui wawancara secara mendalam kepada pendeta, majelis, dan jemaat di GMIBM Wilayah Kotabunan. Teori yang digunakan di antaranya Eka Darmaputera, Johann B Metz, Dr. Paulus Yan Olla dan analisis dari Dr. Zakaria J Ngelow. Politik praktis dipahami sebagai segala usaha untuk mendapatkan kekuasaan termasuk cara-cara curang dan licik sebagai sumber terjadinya konflik masih menjadi fenomena umum dalam Pilkada tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan peran pendeta yang cukup signifikan meminimalisir terjadinya konflik dibandingkan Pilkada sebelumnya. Walaupun begitu, hal ini tentunya belum maksimal melihat masih adanya indikasi politik praktis pada Pilkada saat itu. Adapun temuan-temuan yang mengindikasikan politik praktis selama Pilkada secara umum yaitu anarkisme, konflik, money politics, dan post-truth. Perihal respons pendeta yaitu konflik ringan, keberpihakan pendeta kepada salah satu pasangan calon (paslon), minimnya pendidikan (jemaat dan masyarakat), sikap apatis pemerintah terhadap covid-19 ketika kampanye, pendukung terlalu fanatik, dan money politics. Upaya yang dilakukan pendeta di antaranya yaitu, edukasi politik melalui gereja, ibadah kolom, kunjungan jemaat di rumah, kunjungan tempat kerja, dan sinergitas dengan (pemerintah dan masyarakat). Untuk memaksimalkan fungsi pendeta dalam menghadapi fenomena perpolitikan yaitu perlunya dialog antar agama, tidak terpengaruh pada kekuasaan tertentu, pembinaan tentang calon kepala daerah dan keberanian mengkritisi (pemerintah, jemaat dan majelis) yang terlibat dalam politik praktis.
URI: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/28486
Appears in Collections:T1 - Theology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1-712016135-Judul.pdf1.13 MBAdobe PDFView/Open
T1_712016135_Isi.pdf
  Restricted Access
507.01 kBAdobe PDFView/Open
T1_712016135_Daftar Pustaka.pdf416.23 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.