Dilema Moral Pengolah Captikus di Jemaat GMIBM Katere Pooopo

Abstract

Dilema muncul karena adanya benturan konflik moral, pertentangan batin atau pertentangan antara nilai–nilai yang diyakini dengan kenyataan yang ada. Ketidaksesuaian kondisi yang dipandang menghasilkan suatu hal yang tidak baik kemudian menimbulkan dilema moral bagi para pengelolah captikus di jemaat GMIBM Katare Poopo, karena jika mereka tidak mengolah captikus bagaimana mereka hidup, dari mana lagi biaya untuk menyekolahkan anak, dan dengan apa mereka memberi persembahan untuk gereja. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dilema moral pengolah captikus di jemaat GMIBM Katare Poopo dan mendeskripsikan peran gereja dalam mendampingi dilema moral pengolah captikus di jemaat GMIBM Katare Poopo. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi realis dengan teknik pengumpulan data wawancara secara mendalam, data yang telah terkumpul kemudian digolongkan sesuai variabelnya, untuk mempermudah penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengatakan bahwa, dilema moral para pengolah captikus di jemaat GMIBM Katare Poopo dirasakan ketika terjadinya keributan di daerah setempat dan menganggu ketenangan dan keamanan desa, hingga membuat warga resah dam membutuhkan peran pemerintah bahkan peran gereja didalamnya.