KONSTRUKSI MAKNA IDENTITAS MENA MURIA PADA “KUTIKATA”

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi makna identitas Mena Muria pada kaus oblong katalog Kutikata yang di kelola oleh Revelino Barry. Brand ini menawarkan isu perihal narasi identitas dan literasi Maluku, salah satunya ialah Mena Muria. Fokus penelitian ini adalah mengetahui Mena Muria sebagai identitas kultural yang padanya pemaknaan identitas tidak mengalami perubahan makna sebagai identitas politik yang dimiliki Republik Maluku Selatan (RMS), serta mengetahui bagaimana peran Kutikata dalam menkonstruksi identitas Mena Muria pada medium kaus oblong dan sosial media. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan model analisis pembentukan identitas Manuell Castell, yaitu resistance identity. Model pembentukan identitas digunakan peneliti untuk mengungkapkan aktor sosial, perlawanan kolektif serta pembentukan komunitas oleh Kutikata. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi dan indepth interview kepada ke-lima narasumber kemudian diolah peneliti untuk mendapatkan data yang sesuai dan akurat. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa aktor sosial yang berperan penting dalam konstruksi identitas Mena Muria ialah Informan Revelino Barry dengan Kutikata sebagai pergerakan berbasis identitas serta perlawanan kolektif yang dilakukan aktor dalam membentuk jaringan komunikasi yang kolektif sembari berbagi pengetahuan mengenai identittas, dalam hal ini ialah mengenai Mena Muria. Kemudian pembentukan komunitas yang dilihat dari penyebaran informasi online pada katalog Kutikata maupun offline pada diskusi-diskusi yang dilakukan oleh aktor.

ABSTRACT This study aims to determine how the construction of the meaning of Mena Muria's identity in the Kutikata catalog T-shirts managed by Revelino Barry. This brand offers Maluku identity and literacy information issues, one of which is Mena Muria. The focus of this research is to find out Mena Muria as a cultural identity whose meaning of identity does not change in meaning as an identity owned by RMS, and to find out how Kutikata's role is in constructing Mena Muria's identity on the medium of T-shirts and social media. This research was conducted using a qualitative descriptive method with the analysis of Manuell Castell's model of identity formation, namely resistance identity. The identity model used by researchers to reveal social actors, collective resistance and the formation of the Kutikata community. The data collection technique in this study was using observation and in-depth interviews with five sources and then processed by researchers to obtain appropriate and accurate data. The results in this study indicate that social actors who play an important role in the construction of Mena Muria's identity are Informant Revelino Barry with Kutikata as an identity-based movement and collective resistance carried out by actors in forming a collective communication network while sharing knowledge about identity, in this case regarding Mena Muria. Then the formation of a community is seen from the dissemination of information online in the Kutikata catalog and offline discussions conducted by actors.