Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/28586
Title: Bagaimana Nato Dapat Mengatasi Economic Interdependence Dengan Rusia Dalam Upaya Menangani Konflik Rusia-Ukraina 2022 Melalui Lensa Neoliberal Institusionalisme
Authors: Yanuza, Stevie Hadylson
Keywords: Interdependensi Ekonomi;Economic Interdependence;Sanksi Ekonomi;Economic Sanction;Interdependensi antara NATO dengan Rusia;Interdependence between NATO and Russia
Issue Date: 23-Nov-2022
Abstract: Interdependensi Ekonomi merupakan salah satu pilar utama yang memungkinkan perdamaian bermekar pada era modern ini, namun itu juga salah satu pilar dengan kelemahan yang kentara, contoh kelemahan pilar ini dieksploitasi terjadi saat Rusia mulai menginvasi Ukraina pada tanggal 24 Februari 2022. Pihak barat yang terdiri dari negara anggota NATO serta Uni-Eropa segera memberikan tanggapan setelah Ukraina memberitakan konflik telah dimulai, tanggapan dari pihak barat anggap sebagai penting untuk melemahkan upaya berperangnya Rusia adalah melalui penggunaan sanksi ekonomi. Sanksi ini terdiri dari berbagai bentuk, salah satunya adalah pembekuan aset oligarki Rusia, eksodus massal perusahaan barat meninggalkan pasar Rusia, serta dikeluarkannya bank sentral Rusia dari pasar saham internasional. Ekspetasi dari tindakan ini adalah untuk menghambat kemampuan Rusia dalm melanjutkan perangnya terhadap Ukraina, namun seiring berjalannya perang hingga akhir fase pertama setelah pihak Rusia mundur dari Kiev, terlihat sanksi tersebut belum membuahkan hasil. Ternyata, hal ini terjadi oleh sebab tidak semua negara barat mengikuti trend untuk menghukum Rusia oleh karena agresi mereka ke negara tetangga, karena mereka adalah negara yang memiliki interdependensi ekonomi dengan Rusia. Mengetahui adanya fragmentasi dalam pihak barat sendiri, pertanyaan yang keluar adalah bagaimana mereka mampu untuk menyelesaikan permasalahan ada negara anggota sendiri yang memiliki kaitan erat dengan perekonomian Rusia, serta menjawab bagaimana pihak NATO mampu berhasil mengatasi interdependensi mereka dengan Rusia, itulah pertanyaan utama dalam tulisan ini.
Economic Interdependence is one of the primary pillars that allowed peace to bloom within the modern era, and yet it’s also one with obvious downsides, an example of its downsides being exploited happened right after Russia announced its Special Military Operation against Ukraine early on this year on 24th February 2022. Western sides that mostly consist of members of both NATO and EU immediately responded after Ukraine notifies that the invasion has begun, their response was that western countries deemed it necessary to take in order to undermine Russia’s war efforts through the usage of economic sanctions, this sanction comes in various forms, one the most notables ones being the freezing of Russian oligarch asset, a mass exodus of western companies leaving Russian market and most importantly, the removal of Russian central banks from the international stock market. At first, expectations coming from that it’ll eventually slow Russia's capability to continue on its offensive against Ukraine, yet as the war drags on to the end of the first phase with a Retreat from Kyiev, there doesn’t seem to be any notable effect up until that point. As it turned out, it’s due to not all western countries actually following the actions of others sanctioning Russia, therefore knowing the fragmentation happening within western countries itself how do they were able to resolve these issues of interdependence they had with Russia and how exactly they’re able to pull it off, that’s the main question for this writing.
URI: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/28586
Appears in Collections:T1 - International Relations



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.