Analisis Strategi Komunikasi Media Baru Tinder Dalam Kampanye Adopsi Hewan Oleh Animal Shelter Semarang Di Awal Pandemi Covid-19

Abstract

Animal Shelter HOPE Semarang, sebagai sebuah organisasi non-profit yang bergerak di kesejahteraan hewan, kewalahan dalam mengurus banyaknya anjing dan kucing di penangkaran mereka dikala awal pandemi di Indonesia melanda. Perencanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Sosial ini menggunakan aspek emosional dalam memperkenalkan konsep adopsi kucing dan anjing terhadap target audiens. Data-data yang diperlukan diambil langsung dari menganalisis perencanaan komunikasi pemasaran sosial dalam format bentuk dan pesan secara lebih tepat. Ditemukan bahwa ternyata masyarakat banyak yang belum mawas tentang penangkaran anjing serta kucing, dan belum mengetahui akibat buruk dari tindakan penyiksaan terhadap anjing. Untuk menyelesaikan permasalahan komunikasi tersebut, digunakan pendekatan emosional, dengan ide besar menggunakan media baru Tinder sebagai media promosinya Dilakukan personifikasi terhadap hewan-hewan sebagai fokus kampanye, guna mengenalkan konsep penangkaran dan adopsi anjing dan kucing terhadap target audiens, sembari menyadarkan mereka bahwa terdapat cerita multidimensional di tiap-tiap latar belakang anjing dan kucing, agar mengarahkan mereka ke ide akan adopsi dan menjauhkan mereka dari tindak penyiksaan terhadap anjing dan kucing. Keseluruhan kampanye akan dianalisis menggunakan teori pemasaran bauran didalamnya, serta terdapat evaluasi di akhir kampanye untuk melihat dampak dan efektivitas kampanye adopsi ini.

Animal Shelter HOPE Semarang, as a non-profit animal welfare organization, was overwhelmed with the number of dogs in their care during the beginning of the pandemic in Indonesia. This Social Marketing Communication Strategy Planning uses emotional aspects in introducing the concept of cat and dog adoption to the target audience. The necessary data is taken directly from analyzing social marketing communication planning in a more precise form and message format. It was found that many people are not aware of dog breeding, and do not know the bad consequences of dog abuse. To solve these communication problems, an emotional approach is used, with the big idea of using the new media Tinder as the promotional medium. Personified animals are used as the focus of the campaign, to introduce the concept of dog and cat breeding and adoption to the target audience, while making them realize that there is a multidimensional story in each dog and cat's background, to lead them to the idea of adoption and keep them away from abusing dogs and cats. The entire campaign will be analyzed using the promotion mix theory, and there will be an evaluation at the end of the campaign to see the impact and effectiveness of this adoption campaign.