Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/28719
Title: | Representasi Kerukunan Keluarga Tuna Rungu Dalam Film Coda (Analisis Semiotika John Fiske) |
Authors: | Watunglawar, Ana Titikoli |
Keywords: | semiotika John Fiske;kerukunan keluarga;film. |
Issue Date: | 17-Jan-2023 |
Abstract: | Film “Coda” merupakan tontonan ringan yang menggambarkan bagaimana situasi dalam sebuah keluarga dimana ibu, ayah dan saudara laki-laki merupakan tuna rungu tetapi salah satu anggota keluarganya non tuna rungu. Film ini menyampaikan banyak pesan moral yang dapat diterima berbagai kalangan terkhususnya bagi keluarga. Kehangatan keluarga digambarkan dengan begitu baik, walaupun dalam membentuk kehangatan tersebut terdapat kenadala komunikasi dimana ketika proses komunikasi terjadi dibutuhkan semua indera pada manusia namun, pada keluarga ini terdapat salah satu indera yang tidak berfungsi seperti sebagaimana mestinya dan itu tidak menjadi halangan bagi mereka untuk membentuk sebuah keharmonisan. Oleh karena itu tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana sebuah film menampilkan kerukunan keluarga menggunakan metode analisis semiotika John Fiske dalam tiga tahapan yakni level realitas, level representasi dan level ideologi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penting untuk menerapkan komunikasi terbuka dan komunikasi dua arah antara orang tua dan anak. Film Coda menyampaikan pesan bagi para orang tua dan anak untuk saling membangun rasa percaya, rasa saling mengerti dan mendukung satu sama lain agar dapat membentuk hubungan emosional yang erat sehingga kerukunan keluarga dapat tercipta. The movie “Coda” is a light movie that puts a situation where someone was born in a disabled family into perspective where only 1 is not disabled. This film has many messages to be taken and received by every cell of communities, especially families. The warmth that was portrayed in this family was perfect, even though in forming this warmth there are communication problems where when the communication process takes place all the senses are needed in humans, although, in this family there is one of the senses that does not function as it should and that is not an obstacle for them to form a family harmony. Therefore the aim of this study is to understand how a method that displays family harmony uses John Fiske's semiotic analysis in three stages, namely the level of reality, the level of representation and the level of ideology. The results of this study indicate that it is important to implement open communication and two-way communication between parents and children. The film Coda conveys a message for parents and children to build mutual trust, mutual understanding and support for one another in order to form a close emotional relationship so that family harmony can be created. |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/28719 |
Appears in Collections: | T1 - Communication |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_362017012_Judul.pdf | 840.21 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_362017012_Bab I.pdf | 707.19 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_362017012_Bab II.pdf | 559.46 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_362017012_Bab III.pdf | 465.17 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_362017012_Bab IV.pdf | 886.65 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_362017012_Bab V.pdf | 1.03 MB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_362017012_Daftar Pustaka.pdf | 470.99 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_362017012_Lampiran.pdf | 601.31 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_362017012_Formulir Pernyataan Persetujuan Penyerahan Lisensi Nonekslusif Tugas Akhir dan Pilihan Embargo.pdf Restricted Access | 225.12 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.