Perancangan Prototipe Alat Penghitung Surat Suara di KPU Berbasis Internet of Things (IoT)

Abstract

Merancang dan merealisasikan perancangan prototipe alat penghitung surat suara berbasis internet of things (IoT). Pada era Teknologi 4.0 masih banyak pengguna pada saat melaksanakan penyelengaraan pemilu menggunakan teknik yang relatif manual, salah satunya pada saat perhitungan kertas surat suara di KPU. Sehingga masih menggunakan sebuah metode tanpa media apapun, adapun cara yang di gunakan masih manual dengan menggunakan sebuah hitungan dasar. Sehingga di buat nya alat perhitungan kertas suara , yang dirancang dengan ukuran 15cm x 10cm x 5cm(p x l x t). Sebagai media alat perhitungan, terdapat juga box mikrokontroler yang berisi modul-modul, seperti LCD 16x2 berserta modul I2C, Switch on/off, serta menggunakan sensor inframerah pada alat penghitung surat suara. Alat penghitung surat suara berbasis internet of things sudah dilakukan pengujian, Sehingga berjalan dengan baik karena dapat di pantau dan di kendalikan dari jarak jauh. Adapun hasil akhir perhitungan sangat normal dan optimal,namun membutuhkan perawatan secara manual serta memerlukan tenaga yang cukup banyak dikarenakan ada nya monitoring selama 24 jam.

Designing and realizing the design of a prototype for an internet of things (IoT)-based ballot counter. In the Technology 4.0 era there were still many users when carrying out elections using relatively manual techniques, one of which was when counting paper ballots at the KPU. So it still uses a method without any media, while the methods used are still manual using a basic calculation. So he made a ballot paper calculation tool, which was designed with a size of 15cm x 10cm x 5cm (p x l x h). As a media for calculating tools, there is also a microcontroller box that contains modules, such as a 16x2 LCD along with an I2C module, on/off switch, and uses an infrared sensor on a ballot counter. The internet of things based ballot counter tool has been tested, so it runs well because it can be monitored and controlled remotely. The final result of the calculation is very normal and optimal, but requires manual maintenance and requires quite a lot of energy due to 24 hour monitoring.