Penerapan Model Compliance Risk Management di KPP Pratama Ternate Maluku Utara

Abstract

Pada tahun 2012 Direktorat Jenderal Pajak dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak menerbitkan aturan, yaitu Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor: SE–40/PJ/2012 mengenai pembuatan Benchmark Behavorial Model guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengawasan Wajib Pajak. Direktorat Jenderal Pajak di tahun 2019 memperbarui sistem Benchmark Behavorial Model dengan sistem Compliance Risk Management dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor: SE-24/PJ/2021 tentang Implementasi Compliance Risk Management dalam kegiatan Ekstensifikasi, Pengawasan, Pemeriksaan, dan Penagihan Pajak. Compliance Risk Management merupakan proses pengelolaan risiko kepatuhan Wajib Pajak yang dilakukan secara sistematis oleh Direktorat Jenderal Pajak. Implementasi Compliance Risk Management ini membantu Direktorat Jenderal Pajak dengan lebih adil dan transparan sehingga manajemen sumber daya menjadi lebih efektif dan efisien yang akan mewujudkan paradigma kepatuhan yang baru bagi Direktorat Jenderal Pajak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Compliance Risk Management pada KPP Pratama Ternate. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem Compliance Risk Management ini berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak yang meningkatkan penerimaan pajak di tahun 2021 mencapai 117,8% dan membantu fiskus dalam meningkatkan sasaran Wajib Pajak dengan lebih valid.

In 2012, the Directorate General of Taxes, in order to increase tax revenues, issued a regulation, namely the Directorate General of Taxes Circular Number: SE–40/PJ/2012 regarding the creation of Benchmark Behavioral Models to increase the efficiency and effectiveness of taxpayer supervision. The Directorate General of Taxes in 2019 updated the Benchmark Behavior Model system with the Compliance Risk Management system in the Directorate General of Taxes Circular Letter Number: SE-24/PJ/2021 concerning Implementation of Compliance Risk Management in Extensification, Supervision, Audit and Tax Collection activities. Compliance Risk Management is a Taxpayer compliance risk management process that is carried out systematically by the Directorate General of Taxes. The implementation of Compliance Risk Management helps the Directorate General of Taxes to be more fair and transparent so that resource management becomes more effective and efficient which will create a new compliance paradigm for the Directorate General of Taxes. This study aims to analyze the implementation of Compliance Risk Management at KPP Pratama Ternate. The results of the study show that the Compliance Risk Management system has a significant effect on taxpayer compliance which increases tax revenue in 2021 to reach 117.8% and assists the tax authorities in increasing the target of taxpayers in a more valid manner.