Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/29021
Title: Tindakan Sosial Max Weber Pengutamaan Kenoto dalam Masyarakat Suku Sabu Nusa Tenggara Timur
Authors: Sioh, Alyan Maurits
Keywords: Tindakan Sosial Max Weber;Tindakan Tradisional;Kenoto;Sabu
Issue Date: 10-Apr-2023
Abstract: Peneilitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat kualitatif yang di mana digunakan untuk meneliti pentingnya pengutamaan kenoto dalam setiap proses adat perkawinan di kalangan masyarakat Suku Sabu ditinjau dari sudut teori tindakan sosial Max Weber yang meliputi tindakan tradisional. Titik Fokus penelitian ini adalah berusaha menejlaskan pengutamaan kenoto dari sudut perpektif tindakan sosial Max Weber. Adapun tujuan dari hasil penelitian ini adalah memberikan jawaban serta alasan-alasan masyarakat Suku Sabu mengutamakan perkawinan adat atau mendahulukan proses perkawinan Kenoto dari pada perkawinan gerejawi, dan memberikan pandangan tetang nilai-nilai yang tertanam dari para leluhur yang ada dalam perkawinan kenoto serta manfaat yang bisa diberikan secara teoritis dan memberikan sumbangsih kepada ilmu sosiologi dalam kesadaran menyingkapi perkawinan kenoto sebagai sebuaj lambang persatuan dan kesatuan masyarakat suku Sabu dan di satu sisi tidak terlepas dari hubungan gereja yang di mana akan menjadi pertimbangan bagi gereja, disamping itu secara praktis dapat dipergunakan sebagai acuan dan pertimbangan bagi peneliti lain dalam mencari informasi guna bagi penelitian lanjutan. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif yang meliputi observasi dan wawancara, kemudian dianlisa adalah hasil dari wawancara dan observasi dengan perangkat adat dalam hal ini tokoh adat, tokoh agama (pendeta) dan pasangan nikah yang menjalani perkawinan kenoto. Hasil menunjukkan pengutamaan kenoto di kalangan masyarakat suku Sabu menjadi dasar yang di mana perkawinan kenoto memberikan pandangan baru tentang harga diri dari perempuan dalam hal ini ketika mempelai pria datang dan ingin mengambil mempelai perempuan untuk keluar dari rumah orangtuannya. Yang menarik ialah nilai seorang perempuan tidak dapat ditentukan dengan segala apa yang dibawa oleh pihak keluarga pria, tetapi jika dapat menghormati adat yang berlaku yang di mana perempuan lahir dari adat. Sehingga manfaat yang ada dalam perkawinan kenoto menjadi lambang persatuaan dan tidak akan lepas dari gereja. Tradisi kenoto merupakan kejadian yang sudah terjadi turun temurun dan sudah mendarah daging dalam masyarakat Suku Sabu. Perkawinan kenoto mencerminkan banyak nilai-nilai yang dapat dipahami sebagai sebuah kesatuan yang memberikan keadilan bagi perempuan. Secara komprehensif Analisa tentang perkawinan kenoto dari pandangan teori tindakan sosial Max Weber akan memberikan jawaban dari penelitian yang dilakukan.
URI: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/29021
Appears in Collections:T2 - Master of Religion Sociology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T2_752019017_Judul.pdf508.19 kBAdobe PDFView/Open
T2_752019017_Bab I.pdf
  Until 9999-01-01
334.03 kBAdobe PDFView/Open
T2_752019017_Bab II.pdf
  Until 9999-01-01
401.05 kBAdobe PDFView/Open
T2_752019017_Bab III.pdf
  Until 9999-01-01
1.16 MBAdobe PDFView/Open
T2_752019017_Bab IV.pdf
  Until 9999-01-01
251.13 kBAdobe PDFView/Open
T2_752019017_Bab V.pdf
  Until 9999-01-01
189.4 kBAdobe PDFView/Open
T2_752019017_Daftar Pustaka.pdf199.33 kBAdobe PDFView/Open
T2_752019017_Lampiran.pdf
  Until 9999-01-01
193.36 kBAdobe PDFView/Open
T2_752019017_Lisensi dan Embargo.pdf
  Restricted Access
2.23 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.