Inventarisasi Hama dan Penyakit pada Sistem Tumpang Sari Kentang (Solanum tuberosum) dan Kacang Faba (Vicia faba) di Lahan Salaran, Getasan, Kabupaten Semarang.

Abstract

Organisme pengganggu tanaman/hama merupakan faktor yang mempengaruhi hasil budidaya tanaman kentang. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan metode penanaman secara tumpang sari. Tanaman yang memiliki syarat tumbuh yang sama dengan kentang di dataran tinggi salah satunya adalah kacang faba (Vicia faba). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh berbagai model tumpangsari pada tanaman kentang dengan kacang faba terhadap serangan hama dan penyakit pada tanaman kentang. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan yaitu P1 (monokultur kentang), P2 (kacang faba ditanam pada bedengan secara selang-seling), P3 (kacang faba ditanam pada setiap sela antar bedengan kentang) , P4 (kacang faba ditanam pada tiap 2 sela antar bedengan kentang) , dan P5 (monokultur kacang faba). Parameter yang digunakan adalah jenis hama, intensitas serangan, dan tingkat kerusakan pada tanaman kentang. Hasil penelitian ini menunjukan ada empat hama yang dominan pada tanaman kentang yaitu belalang (ordo Orthroptera; Acridae dan Pyrgomorphidae), kumbang Coccinellidae herbivora (Coleoptera; Coccinellidae), kutu daun (Homoptera;Aphididae) dan kepik (Hemiptera; Miridae). P3 memiliki pengaruh terhadap penurunan serangan hama menusuk menghisap (Miridae dan Aphididae), sedangkan P4 memiliki pengaruh terhadap serangan hama kumbang Coccinellidae dan belalang.