Gambaran Pola Asuh dan Kebiasaan Makan Anak Stunting Pasca COVID-19 di Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga

Abstract

Kebutuhan asupan makanan dan gizi yang tidak tercukupi dapat menyebabkan terjadinya stunting. Stunting merupakan suatu kondisi kekurangan gizi kronis pada anak yang berusia <5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan gambaran pola asuh dan kebiasaan makan anak stunting pasca COVID-19 di Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder meliputi karakteristik responden, Z-score dan status gizi. Data primer diperoleh dari pengisian kuisioner pola asuh dan Food Frequency Questionner (FFQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden berusia 36-48 bulan lebih banyak mengalami stunting dengan presentase 0,39%. Pola asus anak di Kecamatan Sidomukti sudah cukup baik dengan kategori baik sebanyak 30 responden (38,5%) dan kurang baik 28 responden (61,5%), sedangkan kebiasaan makan anak kurang baik karena masih kurangnya mengkonsumsi makanan yang beragam khususnya dalam hal sumber pangan jenis protein hewani, sayuran dan buah-buahan.

Inadequate food and nutrient intake can lead to stunting. Stunting is a condition of chronic malnutrition in children aged,5 years. This study aims to show the description of parenting patterns and eating habits of stunted children after COVID-19 in Sidomukti Sub-district, Salatiga City. This research uses a descriptive analysis method with a quantitative approach. The type of data used is secondary data including respondent characteristics, Z-score, and nutritional status. Primary data was obtained from filling out questionnaires on parenting patterns and Food Frequency Questionnaires (FFQ). The result showed that respondent aged 36-48 mounth experinced more stunting with a percentage of 0,39%. Parenting in Sidomukti Subdistrict is quite good with a good category of 30 respondents (38,5%) and less good 28 respondents (61,5%, while children’s eating habits are not good because there is still a lack of consuming diverse foods, especially in terms off food sources of animal protein, vegetables, and fruits.