Resiliensi dan Kebermaknaan Hidup pada Remaja Broken Home

Abstract

Berbagai permasalahan yang dihadapi sebagai anak broken home di usia remaja berdampak pada kesejahteraan psikologis individu yang dimana hal ini tidak terlepas dari penerapan perilaku hidup sehat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari resiliensi terhadap kebermaknaan hidup pada remaja akhir broken home. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dengan kebermaknaan hidup Remaja yang broken home. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain kolerasi spermanrho. Sebanyak 135 remaja akhir yang berusia 18-22 tahun yang broken home yang dijadikan sebagai partisipan penelitian dengan menggunakan teknik insidental sampling. Pengukuran penelitian menggunakan Skala Resiliensi (α = 0,874) dan Meaning in Life Questionaire (α = 0,936). Hasil penelitian membuktikan bahwa resiliensi berhubungan positif signifikan dengan kebermaknaan hidup remaja broken home (r = 0,304 dengan sig. = 0,000). Resiliensi memberi sumbangsi sebesar 9,2% terhadap kebermaknaan hidup. Penerapan resiliensi pada remaja akhir broken home membantu dapat meningkatkan kebermaknaan hidup yang mereka jalani.

Various problems faced as a broken home child in their teens have an impact on the psychological well-being of individuals, which cannot be separated from the application of healthy living behaviors. Therefore, this study aims to see the effect of resilience on the meaningfulness of life in adolescents who end a broken home. This study aims to determine the relationship between resilience and the meaningfulness of the lives of broken home adolescents. The method used is quantitative with the spermanrho correlation design. A total of 135 late adolescents aged 18-22 years who had broken homes were used as research participants using incidental sampling techniques. The research measurement used the Resilience Scale (α = 0.874) and the Meaning in Life Questionnaire (α = 0.936). The results of the study prove that resilience has a significant positive relationship with the meaningfulness of broken home adolescents' lives (r = 0.304 with sig. = 0.000). Resilience contributes 9.2% to the meaning of life. The application of resilience to adolescents who end a broken home helps to increase the meaning of the life they live.