Hak Anak Adopsi dalam Menerima Pembagian Harta Warisan (Studi Kasus Putusan Nomor: 708PK/PDT/2020)

Abstract

Skripsi ini membahas tentang kedudukan anak angkat berdasarkan akta notaris terhadap haknya dalam menerima harta waris. Keluarga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan merupakan kelompok masyarakat kecil, yang terdiri dari seorang ayah, ibu, dan anak. Namun tidak selalu keinginan tiap orang tua tersebut dapat terpenuhi, karena kadang-kadang terdapat suatu keluarga yang tidak mempunyai anak sehingga diadakannya sebuah adopsi. Seorang anak dapat diadopsi melalui beberapa cara, baik menurut adat istiadat, melalui penetapan pengadilan maupun melalui akta notaris, yang didasarkan pada Pasal 10 Staatsblad Tahun 1917 Nomor 129. Seorang anak yang diadopsi melalui akta notaris haruslah memiliki hak yang sama dengan seorang anak sah ataupun seorang anak kandung. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat segala akibat hukum yang timbul, salah satunya Pasal 12 Staatsblad No. 129 Tahun 1917 yang menyamakan anak adopsi dengan seorang anak sah yang dari perkawinan orangtua yang mengadopsinya.