Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/29413
Title: Analisis Boraks pada Kerupuk di Pasar Blauran Kota Salatiga
Authors: Mulyanto, Milka Meliana
Keywords: analisis kuantitatif;boraks;kerupuk;spektrofotometer UV-Vis
Issue Date: 8-Apr-2023
Abstract: Penyalahgunaan bahan tambahan pangan (BTP) yang masih sering terjadi adalah boraks. Boraks biasanya digunakan untuk meningkatkan kekenyalan, kerenyahan dan memberikan tekstur padat pada makanan seperti kerupuk. Boraks dilarang penggunaannya dalam kerupuk karena dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti gangguan saraf pusat, kerusakan pada hati dan sistem kardiovaskular. Studi penelitian dan media massa pada beberapa pasar tradisional di Indonesia telah membuktikan dan memverifikasi adanya boraks pada kerupuk. Oleh sebab itu, peneliti ingin melakukan penelitian keberadaan boraks pada kerupuk di Pasar Blauran Kota Salatiga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara kuantitatif status boraks dan persentase kadar boraks dalam kerupuk yang dijual di Pasar Blauran Kota Salatiga tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel tersebut adalah kerupuk terung putih merk X dan Y dan kerupuk gendar merk X dan Y. Perlakuan yang diberikan yaitu perendaman 10 menit dan 30 menit. Setiap perlakuan per sampel dilakukan ulangan sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 24 unit sampel perlakuan. Hasil analisis sampel menggunakan spektrofotometer UV-VIS menunjukkan bahwa keempat merk sampel kerupuk terdapat kandungan boraks dalam batas tidak aman. Kandungan boraks tertinggi yaitu pada kerupuk terung putih X perendaman 30 menit (731,974 ppm) dan terendah pada kerupuk terung putih Y perendaman 10 menit (118,055 ppm).
Frequent abuse of additional food (BTP) is borax. The borax is usually used to increase plasticity, diffusion and give solid texture to foods such as crackers. The borax is prohibited from its use in crackers because it can cause a variety of diseases such as central neurological disorders, damage to the liver and the cardiovascular system. Research studies and mass media studies at several traditional markets in Indonesia have proven and verified the presence of boraks in crackers. Hence, researchers want to do research on the existence of boraks in crackers in Salatiga City markets. The purpose of this study was to know quantitatively the status of boraks and the percentage of boraks in crackers sold in Salatiga City market in 2023. This kind of research is a quantitative descriptive study. Sample was taken using a sampling method. Those samples are white egg crackers X and Y and white crackers X and Y, a treatment given in 10 minutes and 30 minutes. Each sample treatment was performed three times over so that 24 units of samples were obtained. Analysis of the sample using uv-vis spectrophotometer indicates that the four mark of the crackers sample contains a borax content within the limit. The highest known borax content is in 30 minutes of white egg crackers X (731.974 ppm) and the lowest on white egg crackers Y soaking 10 minutes (118,055 ppm).
URI: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/29413
Appears in Collections:T1 - Food Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1_492019006_Judul.pdf881.94 kBAdobe PDFView/Open
T1_492019006_Bab I.pdf
  Until 9999-01-01
452.1 kBAdobe PDFView/Open
T1_492019006_Bab II.pdf
  Until 9999-01-01
355.25 kBAdobe PDFView/Open
T1_492019006_Bab III.pdf
  Until 9999-01-01
484.25 kBAdobe PDFView/Open
T1_492019006_Bab IV.pdf
  Until 9999-01-01
329 kBAdobe PDFView/Open
T1_492019006_Daftar Pustaka.pdf551.99 kBAdobe PDFView/Open
T1_492019006_Lampiran.pdf
  Until 9999-01-01
696.33 kBAdobe PDFView/Open
T1_492019006_Formulir Pernyataan Persetujuan Penyerahan Lisensi Nonekslusif Tugas Akhir dan Pilihan Embargo.pdf
  Restricted Access
325.6 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.