Pemidanaan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pencurian Dengan Keadaan Memberatkan Dalam Perspektif Teori Keadilan Bermartbat

Abstract

Dalam penelitian ini, penulis hendak meneliti bagaimana pemidanaan terhadap pelaku tindak pidana pencurian dengan keadaan memberatkan dalam perspektif Teori Keadilan Bermartabat dalam Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor 20/Pid.Sus-Anak/2021/PN Jkt.Utr. Pembahasannya bertujuan untuk menemukan, menggambarkan (mendeskripsikan), serta menganalisis bagaimana pemidanaan terhadap pelaku tindak pidana pencurian dengan keadaan memberatkan dalam perspektif Teori Keadilan Bermartabat pada putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor 20/Pid.Sus-Anak/2021/PN Jkt.Utr. Legal issues tersebut diteliti menggunakan metode penelitian yakni teori Keadilan Bermartabat yang disebut sui generis. Bahan hukum yang digunakan berupa hukum primer, hukum sekunder, serta hukum tersier dalam penelitian ini. Dari penelitian hukum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa, Terdakwa dikategorikan sebagai Anak karena belum cukup delapan belas tahun berdasarkan fakta yang terungkap di pengadilan. Atas perbuatan Terdakwa tersebut, Jaksa Penuntut Umum mendakwa Terdakwa dengan Dakwaan tunggal yaitu Pasal 363 Ayat (2). Hakim mengenai putusan tersebut, terhadap Terdakwa Para Anak dijatuhkan pidana pembinaan terhadap Anak I Anak dan Anak II Orang tua Anak untuk mengikuti program pendidikan, pelatihan ketrampilan, dan pembinaan pada Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Handayani di Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur selama enam bulan; Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Para Anak dikurangkan seluruhnya dari pidana pembinaan yang dijatuhkan; Menetapkan Para Anak tetap ditahan; Membebankan kepada Para Anak membayar biaya perkara masing-masing sejumlah 5.000 rupiah.