Dumbeg Sebagai Simbol Kearifan Lokal Masyarakat Desa Genjahan Kecamatan Jiken Kabupaten Blora

Abstract

Sekarang ini banyak masyarakat yang lebih memilih mengkonsumsijajanan modern, seperti: kue balok, cupcake, donat modern, dll. dan mulai melupakan jajanan tradisional salah satunya yaitu jajanan dumbeg. Hal ini karena jajanan tradisional tersebut sudah jarang dibuat setiap hari. Dahulu dumbegmenjadi sajian atau suguhan untuk para tamu yang datang ke rumah. Dalam acara tradisi Sedekah Bumi dumbeg biasa digunakan untuk melengkapi sesaji sebagai makanan tradisional. Dumbeg merupakan salah satu jajanan tradisonal yang terbuat dari tepung beras dan dibungkus menggunakan janur (daun kelapa yang masih muda) atau daun lontar, dumbeg juga memiliki rasa yang khas, yakni manis dan lezat. Saat ini dumbeg hampir saja mengalami kepunahan hanya tinggal beberapa orang yang masih membuat dumbeg. Pengenalan dilakukan melalui media sosial guna memperkenalkan jajanan tradisional ke generasi muda dengan tetap mempertahankan kearifan lokal yang ada, pada jajanan dumbeg sendiri memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang dapat menggugah generasi muda untuk menerapkan nilai-nilai kearifan lokal tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Melalui media sosial generasi muda dapat dengan mudah mengenalkan untuk meletarikan jajanan tradisional ini dikarenakan pada zaman sekarang generasi muda lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain media sosial. Banyak generasi muda yang kurang mengenal jajanan tradisional dumbeg.