Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/29551
Title: | Kajian Sosio-Teologis Tentang Tradisi Pakatang di GPM Jemaat Ebenhaezer Saumlaki |
Authors: | Feninlambir, Reinhard Dominggus |
Keywords: | Pakatang;Sosio-Teologis GPM;Kebudayaan Lokal;Tradisi |
Issue Date: | Apr-2023 |
Abstract: | Pakatang pada dasarnya adalah sejenis jimat yang berupa mantra dan magis, yang dimana sebelum melakukan tradisi pakatang ini mereka harus membacakan mantra sesuai yang mereka pelajari dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Adapun khasiat dalam Pakatang ini yang paling populer yaitu ilmu kebal atau tidak mempan terhadap senjata tajam, hal ini yang dipakai nenek moyang masyarakat Saumlaki untuk berperang menghadapi musuh-musuh mereka. Mendeskripsikan pemahaman jemaat GPM Ebenhaezer Saumlaki terhadap praktek tradisi pakatang. Mengkaji secara sosio-teologis terhadap pemahaman dan praktek tradisi pakatang di GPM Jemaat Ebenhaezer Saumlaki. Teori yang dipakai penulis dalam tulisan ini adalah agama,mantra dan magis menurut Emile Durkheim, Dalam tulisan ini penulis memakai metode kualitatif, dalam hal ini penulis memakai teknik wawancara dan observasi dan responden adalah jemaat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan takoh adat. Berdasrkan data di lapangan penulis melihat bahwa hampir semua narasumber memahami Tradisi Pakatang sebagai sesuatu yang bersifat negetif atau kurang baik sehingga kehidupan yang ada dalam diri seseorang (jasmani-rohani) mulai tergangu. Dari beberapa pemahaman di atas dapat dipahami bahwa Pakatang ini memiliki satu sisi yaitu, sisi negatif, yang menunjukkan tentang praktik pakatang tersebut sehinga semua realitas atau kejadian yang terjadi dipercaya sebagai balas dendam dari orang yang tidak menyukai kita. Dengan hal ini Pakatang juga dilihat sebagai manifestasi dari kuasa Iblis Kepercayaan masyarakat (jemaat) Ebenhaezer Saumlaki akan eksistensi tradisi Pakatang sudah ada sejak dahulu dan masih dipercaya hingga saat ini. Sebagai warga jemaat kita harus peka terhadap keadaan dan kondisi di sekitar kita, jangan terlau pasif untuk peka terhadap lingkungan di sekitar. Selanjutnya kehadiran dalam ibadah-ibadah sangat penting, karena dengan demikian kita bisa meningkatkan iman kita, Gereja harus berperan penting dalam mengatsi masalah-masalah yang ada di jemaat sebab gereja bukan saja tempat atau wadah untuk mengembangkan spiritual tetapi menjadi alternatif yang baik untuk mencari solusi bagi permasalahan di jemaat. |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/29551 |
Appears in Collections: | T1 - Theology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_712017112_ Judul.pdf | 1.58 MB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_712017112_Isi.pdf Until 9999-01-01 | 686.78 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_712017112_ Daftar Pustaka.pdf | 558.39 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_712017112_Lisensi dan Embargo.pdf Restricted Access | 142.95 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.