Tinjauan Etis-Teologis Terhadap Budaya Marsiurupan dalam Pembangunan Renovasi HKBP Salatiga di Masa Pandemi Covid-19

Abstract

Penelitian ini hendak melihat bagaimana praktik budaya marsiurupan yang diterapkan dalam pembangunan renovasi Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Salatiga di masa pandemi Covid-19. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis praktik budaya marsiurupan dalam pembangunan renovasi HKBP Salatiga di masa pandemi Covid-19 yang ditinjau dari kajian etis-teologis. Dalam praktiknya, marsiurupan bercirikan solidaritas yang mengarah pada sifat tolong-menolong atau gotong royong. Solidaritas merupakan sebuah komitmen untuk mencapai suatu tujuan bersama, yang dimana mengharuskan setiap individu memiliki rasa kepedulian. Demikian juga dengan HKBP Salatiga, nilai solidaritas ditemukan dalam praktik marsiurupan pada pembangunan renovasi HKBP Salatiga di masa pandemi Covid-19. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan pengumpulan data melalui wawancara semi terstruktur dan studi pustaka. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa HKBP Salatiga menerapkan praktik marsiurupan dengan delapan bentuk yakni; Tok-tok ripe, janji iman, lelang, penambahan kantong persembahan, donatur, kunjungan gerejawi, pesta pembangunan dan gotong royong. Kedelapan bentuk tersebut dilaksanakan bukan hanya dari jemaat Salatiga saja, melainkan dari luar jemaat juga turut berpartisipasi dalam praktik marsiurupan pada pembangunan renovasi HKBP Salatiga. Kedelapan bentuk praktik marsiurupan di atas, memperlihatkan bagaimana jemaat saling berpartisipasi dan bertolong-tolongan satu sama lain secara solider. Mereka juga menghayati bahwa konsep marsiurupan mengharuskan mereka untuk saling bekerjasama dan tidak membedakan antar jemaat. Dengan demikian melalui praktik marsiurupan yang bercirikan solidaritas pada akhirnya membawa pembangunan renovasi HKBP Salatiga di masa pandemi Covid-19 dapat terselesaikan.