Factors Affecting Knowledge Transfer of Expatriate to Host Country Nationals: Absorptive Capacity as a Moderating Factor

Abstract

Pentingnya manajemen pengetahuan dalam perusahaan multinasional (MNCs) semakin diperlukan sebagai strategi keunggulan kompetitif (Piscitello, 2014). Salah satu cara dalam memanajemeni pengetahuan adalah dengan membagikan/mentransfer pengetahuan dan informasi melalui ekspatriat. Penelitian ini menguji faktor-faktor dari tiga sisi yang berbeda (eksptriat, karyawan local, dan organisasi) yang dapat mempengaruhi proses transfer pengetahuan dari ekspatriat. Pengaruh kompetensi ekspatriat, kecerdasan budaya karyawan local, dan dukungan teknis perusahaan akan diuji terhadap proses transfer pengetahuan. Selain itu kapasitas penyerapan akan digunakan sebagai faktor pemoderasi dalam penelitian ini. Responden dari penelitian ini adalah karyawan local (Host Country Nationals) yang berkerja langsung dengan ekspatriat. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dan teknik purposive sampling untuk menentukan sampel. Sebanyak 100 manajer dari berbagai perusahaan multinasional manufaktur di Indonesia digunakan sebagai sample. Penelitian ini mengunakan IBM SPSS Statistic 23 untuk menganalisa data. Model analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dan Moderated Regression Analysis untuk uji moderasinya. Berdasarkan hasil analisis data, uji t menunjukan bahwa setiap variable independen (kompetensi ekspatriat, kecerdasan budaya HCN, dan dukungan teknis organisasi) memiliki pengaruh positif dan signfikan terhadap transfer pengetahuan. Sendangkan hasil uji f menyimpulkan bahwa semua variable independen secara simultan mempengaruhi transfer pengertahuan. Untuk faktor moderasi, hasil dari uji MRA menunjukan bahwa kapasitas penyerapan tidak moderat. Dengan kata lain, kapasitas penyerapan tidak memoderasi pengaruh kompetensi ekspatriat, kecerdasan budaya, dan dukungan teknis pada transfer pengetahuan. Penelitian ini berkontribusi pada manajemen pengetahuan dan manajemen ekspatriate di perusahaan multinasional di Indonesia, serta sebagai sumber referensi untuk penelitian kedepan.

The importance of knowledge management in a multinational corporation (MNCs) has been increasing, as it is a vital part of strategic competitive advantage (Piscitello, 2014). One of the ways for knowledge management is by sharing/transferring knowledge and information within the organization through expatriates. This research examined the factors from three different sides (expatriate, host country nationals, and organization) that might affect the knowledge transfer process from expatriate to local employees. It tested the effect of expatriate competencies, HCNs’ cultural intelligence, and organizational technical support on knowledge transfer with an absorptive capacity as a moderating factor. The respondents of this research were the local employees (Host Country Nationals) who work directly with expatriate. The researcher used a quantitative methods and a purposive sampling technique to determine the samples. A total of 100 managers from different manufacturing multinationals companies in Indonesia were used as the sample. For this research, IBM SPSS Statistic 23 is used for the data analysis. The analysis model used is Multiple Linear Regression and Moderated Regression Analysis test for the moderating factor. Based on the data analysis, the t test result showed that each independent variable (expatriate competencies, HCNs cultural intelligence, and technical support) has positive and significant effect on knowledge transfer. While the result from f test showed that all the independent variables are simultaneously effecting knowledge transfer. For the moderating factor, the result based on the MRA test showed that the absorptive capacity does not have moderating role. In other words, the absorptive capacity does not moderate the effect of expatriate competence, cultural intelligence, and technical support on knowledge transfer. This research contributes to the knowledge management and expatriation management in MNCs in Indonesia, as well as a source of references for future research.