Pengaruh Ethical Leadership dan Bystander Effect Sebagai Variabel Moderasi Terhadap Niat Whistleblowing

Abstract

This study examines the influence between ethical leadership and whistleblowing intention, as well as tests this interaction using the bystander effect variable as a moderator. The present study is descriptive quantitative research that uses primary data collected from questionnaires filled out by ASN OPD X Kota Salatiga as respondents. The result showed that ethical leadership has a positive and significant effect on whistleblowing intention. The bystander effect variable moderates the influence between ethical leadership and whistleblowing intention negatively and significantly. In addition, this study provides support for future ideas regarding the perception of the bystander effect as a moderator that can reduce the likelihood of employee pro-social actions. Moreover, Organisasi Perangkat Desa (OPD) through organizational leaders may pay attention to issues related to fairness in policy implementation, choose appropriate communication channels, and maximize the efficiency of facilities that support fraud reporting.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara ethical leadership dengan niat whistleblowing, serta menguji pengaruh tersebut dengan menggunakan variabel bystander effect sebagai moderator. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari kuisioner yang diisi oleh ASN OPD X Kota Salatiga selaku responden. Hasil penelitian dengan analisis regresi moderasi menunjukan bahwa ethical leadership berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat whistleblowing. Variabel bystander effect juga memoderasi pengaruh antara ethical leadership dan niat whistleblowing secara negatif dan signifikan. Lebih lanjut, penelitian ini memberikan dukungan untuk gagasan kedepan mengenai persepsi bystander effect sebagai moderator yang mampu menurunkan kemungkinan tindakan pro-sosial karyawan. Dilain sisi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melalui pemimpin organisasi dapat memperhatikan isu-isu yang berkaitan dengan keadilan dalam pelaksanaan kebijakan, memilih saluran komunikasi yang tepat, serta mengefisiensikan fasilitas yang menunjang pelaporan kecurangan