Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi UMKM "Seblak Jeletot Salatiga"

Abstract

Harga Pokok Produksi merupakan komponen penting yang harus dihitung oleh perusahaan untuk menentukan harga jual produk, mengefisiensi biaya, dapat bersaing di pasar dan menyusun strategi pemasaran. UMKM sering kali salah dalam menghitung Harga Pokok Produksi yang mereka lakukan. Salah satu kesalahan yang dilakukan UMKM dalam menghitung Harga Pokok Produksi adalah perhitungan yang dilakukan sangat sederhana dan tidak memasukkan seluruh biaya yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan a) Bagaimana perhitungan dan penentuan harga pokok produksi pada UMKM Seblak Jeletot Salatiga? b) Bagaimana penentuan harga pokok produksi UMKM Seblak Jeletot Salatiga dengan menggunakan metode full costing? c) Bagaimana perbandingan penentuan harga pokok produksi UMKM Seblak Jeletot Salatiga yang sebenarnya dengan penentuan harga pokok produksi dengan metode full costing?. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan diperoleh dari hasil wawancara dan pencatatan informasi yang dibutuhkan secara langsung di UMKM Seblak Jeletot Salatiga. Sedangkan data sekunder diperoleh dari daftar biaya dari UMKM Seblak Jeletot Salatiga. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat perbedaan pada hasil perhitungan Harga Pokok Produksi yang dilakukan oleh UMKM dan dengan metode full costing dan metode UMKM yang sebenarnya. Perhitungan Harga Pokok Produksi oleh UMKM Seblak Jeletot Salatiga adalah Rp 17.712,12 sedangkan dengan metode full costing sebesar Rp 17.927,02. Sehingga, terdapat perbedaan hasil perhitungan yaitu sebesar Rp 214,9. Perbedaan tersebut disebabkan karena metode full costing lebih terperinci dengan memasukkan semua unsur biaya produksi. Hal ini menunjukkan bahwa metode tersebut memberikan perhitungan yang lebih akurat dan dapat dijadikan dalam pengambilan keputusan bisnis dengan penentuan harga jual yang tepat.