Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/30143
Title: Korelasi Media Komunikasi dengan Produksi Sayur Kubis di Desa Nogosaren Kecamatan Getasan
Other Titles: Communication Media Correlation with The Production of Cabbage in Nogosaren Village Getasan Sub District
Authors: Febby, Yulia Fita
Keywords: Smartphone, radio, televisi, koran, Desa Nogosaren;Smartphone;radio;television;newspaper;Nogosaren Village
Issue Date: 13-Jul-2023
Abstract: Keberadaan teknologi sebagai media komunikasi menjadi salah satu bagian dalam perkembangan produksi komoditas di sektor pertanian. Produksi sayur kubis di Jawa Tengah merupakan produksi yang terbesar setelah kentang sehingga dapat menjadi salah satu komoditas yang menjanjikan dan potensial untuk dikembangkan sebagai sumber penghasilan. Kecamatan Getasan merupakan salah satu sentra produksi sayur kubis terbesar di Jawa Tengah salah satunya di Desa Nogosaren. Penelitian ini bertujuan 1) mengetahui hubungan media komunikasi dengan produksi sayur kubis di Desa Nogosaren Kecamatan Getasan dan 2) mengetahui bagaimana penilaian petani dalam penggunaan media komunikasi. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif dan pengambilan data dilakukan melalui wawancara dengan panduan kuesioner menggunakan skala likert. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode pendekatan non probability sampling dengan teknik purposive sampling yaitu petani di Desa Nogosaren sebagai petani yang membudidayakan sayur kubis. Jumlah sampel yang diambil adalah 39 orang petani. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari produksi sayur kubis (Y), smartphone (X1), radio (X2), televisi (X3) dan koran (X4) namun pada uji reliabilitas yang dilakukan terdapat pada variabel televisi (X3) tidak reliabel. Data dianalisis menggunakan uji korelasi rank spearman dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media komunikasi yaitu smartphone, radio dan koran tidak memiliki hubungan dengan produksi sayur kubis di Desa Nogosaren. Pada penilaian petani dalam penggunaan media komunikasi kebanyakan adalah untuk hiburan sehingga tidak digunakan untuk memperoleh informasi terkait pertanian.
The existence of technology as a communication medium is one part of the development of commodity production in the agricultural sector. Cabbage production in Central Java is the largest production after potatoes so that it can be one of the promising and potential commodities to be developed as a source of income. Getasan District is one of the largest cabbage production centers in Central Java, one of which is in Nogosaren Village. This study aims to determine the 1) relationship between communication media and 2)cabbage vegetable production in Nogosaren Village, Getasan District, and to find out how farmers assess the use of communication media . This study used descriptive quantitative research and data collection was carried out through interviews with questionnaire guidance using Likert scale. The sampling technique uses a non-probability sampling approach method with purposive sampling techniques, namely farmers in Nogosaren Village as farmers who cultivate cabbage vegetables. The number of samples taken was 39 farmers. The variables in this study consisted of cabbage vegetable production (Y), smartphones (X1), radio (X2), television (X3) and newspapers (X4) but the reliability test carried out was found on television variables (X3) were not reliable. The data were analyzed using the spearman rank correlation test and the results of this study showed that communication media namely smartphones, radio and newspapershad no relationship with cabbage productionin Nogosaren Village. The assessment of farmers in the use of communication media is mostly for entertainment so it is not used to obtain information related to agriculture.
URI: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/30143
Appears in Collections:T1 - Agribusiness



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.