Model Kemitraan Berbasis Komunitas Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada SMA Santu Xaverius Gunungsitoli-Sumatera Utara

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengembangkan pengaruh program kemitraan sekolah berbasis komunitas untuk meningkatkan mutu pendidikan pada SMA Santu Xaverius Gunungsitoli. Metode yang digunakan adalah metode Research and Development (R&D) dengan tujuh tahapan dari sepuluh tahapan Borg and Gall yang disederhanakan Sugiyono (2017); mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, desain produk, melaksanakan uji coba terbatas, revisi desain, validasi dan uji coba. Subjek penelitian 36 responden yang terdiri dari Kepala Sekolah, para guru, wakil orang tua, tokoh umat Katolik, Pastor Paroki bersama pengurus Yayasan Budi Bakti Keuskupan Sibolga. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, angket, studi dokumentasi dan Focus Group Discussion (FGD). Data dianalisis menggunakan model Miles and Huberman, direduksi untuk disajikan dan menarik kesimpulan serta verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemitraan berbasis komunitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pencapaian mutu akademik pada sekolah. Keuntungan penerapan model kemitraan berbasis komunitas dalam pendidikan adalah meningkatkan partisipasi dan keterlibatan masyarakat khususnya Komite sekolah, Alumni dan Umat Beriman Katolik, serta meningkatkan relevansi dan kualitas pendidikan. Meskipun demikian, terdapat tantangan dalam upaya mengintegrasikan kepentingan dan tujuan yang berbeda antara komunitas tersebut dan lembaga pendidikan, serta membutuhkan waktu, upaya, dukungan, dan koordinasi yang baik. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk memperkuat kemitraan antara sekolah, orang tua, komite, alumni dan umat beriman bahkan dengan masyarakat luas dan lembaga-lembaga pemerhati pendidikan.