Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/30403
Title: | Strategi Livelihood Peternak Sapi Perah Pada Masa Wabah Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) Di Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang |
Authors: | Serphina, Selvi |
Keywords: | Strategi Livelihood;Peternak Sapi Perah;Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) |
Issue Date: | 7-Jul-2023 |
Abstract: | Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan kondisi penghidupan serta mengkaji strategi penghidupan peternak sapi perah pada masa wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Desa jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan paradigma kontruktivitis dengan teknik analisis data Miles dan Huberman (1984). Penelitian ini memakai teori Habitus Pierre Bourdieu dengan dasar analisis strategi livelihood tentang asset penghidupan DFID yang terdiri atas lima modal yaitu modal alam (natural capital), modal manusia (human capital), modal fisik (physical capital), modal sosial (social capital), dan modal finansial (financial capital). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi penghidupan yang dilakukan oleh masyarakat peternak sapi perah di Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang adalah dengan cara mencari pekerjaan sampingan seperti bercocok tanam cabai, jahe, dan tanaman keras, dibantu oleh anak sendiri dan dicukup-cukupi untuk kebutuhan sehari-hari dari bantuan yang pemerintah berikan. Strategi yang dilakukan oleh masyarakat peternak sapi perah kelas atas (10 sapi) dan kelas menengah (4 sapi) sangat berbeda. Bagi masyarakat kelas atas memikirkan cara untuk meminimalisir resiko dari PMK sedangkan kelas menengah hanya pasrah saja. Pemerintah setempat juga memberikan bantuan berupa sembako, uang tunai dan juga vaksin pada hewan ternak terutama sapi berdasarkan data yang diberikan oleh kadus. This study aims to identify livelihood conditions and assess the livelihood strategies of dairy farmers during the outbreak of foot-and-mouth disease (Indonesian: Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)) at Jetak Village, Getasan District, Semarang Regency. It is qualitative research using constructivist paradigm and using data analysis techniques Miles and Huberman (1984). This study utilizes Habitus theory by Pierre Bourdieu on the basis of livelihood strategy analysis regarding DFID livelihood assets which consist of five capitals: they are natural capital, human capital, physical capital, social capital, and financial capital. The finding shows that the livelihood strategies conducted by the community of dairy farmers at Jetak Village, Getasan District, Semarang Regency are by looking for side jobs such as planting chilies, ginger and perennials, assisted by their own children, and get the government support for their daily needs. Strategy conducted by the community of upper- and middle-class dairy farmers is extremely different. The upper class (10 cows) tends to think about the way to minimize risk of foot-and-mouth disease while the middle class (4 cows) cannot do anything. The local government also provides assistance in the form of basic necessities, cash and vaccines on livestock, mainly cows, based on data provided by the hamlet head. |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/30403 |
Appears in Collections: | T1 - Sociology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_352019040_Judul.pdf | 1.19 MB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_352019040_Isi.pdf Until 2025-01-01 | 816.47 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_352019040_Daftar Pustaka.pdf | 365.63 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_352019040_Lisensi dan Embargo.pdf Restricted Access | 1.03 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.