Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/30448
Title: | Komunikasi Persuasif Tokoh Masyarakat Adat Dalam Rencana Pembangunan Bendungan Dan Hasil Nyata Kehadiran Negara |
Authors: | marani, ivani |
Keywords: | bendungan;masyarakat adat;komunikasi persuasif;tokoh masyarakat;kehadiran negara indonesia |
Issue Date: | 7-Jul-2023 |
Abstract: | Papua is an area of Indonesia with a high poverty rate. Therefore, to prosper the government has a plan to build a dam. The Muyu tribe where the dam plan is built, has never known and seen a dam, so persuasive communication is carried out. This research wants to know what factors influence the attitude of the Muyu people in supporting the dam construction plan. The benefits of this research can be used as a reference in approaching the Papuan community, especially in building infrastructure Qualitative approach with in-depth interviews, documentation and FGDs. The research location is in 5 villages, namely Ninati Village, Timka Village, Tembutka Village, Waropko Village and Wametkapa Village which are located in 2 districts / sub-districts namely Ninati District / Sub-district and Waropko District / Sub-district, Boven Digoel Regency, South Papua Province From 22 October to June 2023. The results of the study, the Muyu people support the dam plan because of persuasive communication through intense communication, sitting together and FGDs involving women. Communication carried out provides an explanation so that it touches the cognitive, affective and conative domains that form an attitude of supporting the dam plan to be built. The communication was supported by making various brochures. The role of the pastor and community leaders also influenced people's opinions. But it turns out that not only persuasive communication, but prior knowledge also influences and determines, namely the results of the government's presence that are tangible benefits in the form of roads, which are felt by the community and change their lives. Before the road, it took one week to go to neighbouring villages on foot through the forest. After the road, the community can travel only one hour by using two-wheeled or four-wheeled vehicles. Although the attitude of the indigenous community has been formed in support of the dam, when people come from outside (Merauke), this does not change the support of the indigenous community for the dam construction plan.
Keywords: Dams, Indigenous Peoples, Persuasive Communication, Community Leaders, State Presence.
Indonesia Papua merupakan wilayah Indonesia dengan tingkat kemiskinan tinggi. Oleh sebab itu untuk mensejahterakan, pemerintah mempunyai rencana membuat bendungan. Masyarakat suku Muyu dimana lokasi rencana bendungan dibangun, belum pernah tahu dan melihat bendungan, maka dilakukan komunisi persuasif. Penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sikap masyarakat suku Muyu dalam mendukung rencana pembangunan bendungan. Manfaat penelitian ini bisa dijadikan rujukan dalam melakukan pendekatan masyarakat Papua khususnya dalam membangun infrastruktur Pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam, dokumentasi berupa laporan dan rekaman digunakan dalam penelitian ini. Lokasi dengan melakukan wawancara di kampus fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, dari oktober 22 sampai dengan Juni 2023. Hasil penelitian, masyarakat Suku Muyu mendukung rencana bendungan yang berada di 5 Kampung yaitu kampung Ninati, Kampung Timka, Kampung Tembutka, Kampung Waropko dan Kampung Wametkapa yang berada di 2 distrik/kecamatan yaitu Distrik/Kecamatan Ninati dan Distrik/Kecamatan Waropko, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan. Masyarakat suku Muyu mendukung rencana bendungan karena komunikasi persuasif melalui komunikasi intens dengan duduk bersama dan FGD dengan melibatkan perempuan. Komunikasi yang dilakukan memberi penjelasan sehingga menyentuh ranah kognitif, afektif dan konatif yang membentuk sikap mendukung rencana bendungan dibangun. Dalam komunikasi tersebut didukung dengan dibuat brosur. Peran pastur dan tokoh masyarakat turut mempengaruhi pendapat masyarakat. Tetapi ternyata tidak hanya karena komunikasi persuasif, namun pengetahuan sebelumnya turut menentukan, yakni hasil kehadiran pemerintah yang nyata dirasakan manfaatnya berupa jalan, yang dirasakan merubah hidup mereka. Sebelum ada jalan, untuk ke kampung tetangga membutuhkan waktu satu minggu dengan menembus hutan, setelah ada jalan bisa diempuh hanya satu jam dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Disaat telah terbentuk sikap masyarakat adat yang mendukung bendungan, ketika dating masyarakat dari luar (Merauke), hal itu tidak mengubah dukungan masyarakat adat terhadap rencana pembangunan bendungan. Kata Kunci: Bendungan, Masyarakat Adat, Komunikasi Persuasif, Tokoh Masyarakat, Kehadiran Negara. indonesia. |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/30448 |
Appears in Collections: | T1 - Communication |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_362016125_Judul.pdf | Cover dan Lembar Pengesahan | 737.99 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_362016125_Isi.pdf | isi | 684.86 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_362016125_Daftar Pustaka.pdf | Daftar pustaka | 297.12 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_362016125_Formulir Pernyataan Persetujuan Penyerahan Lisensi Nonekslusif Tugas Akhir dan Pilihan Embargo..pdf Restricted Access | 1.07 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.