Asupan Gizi Ibu hamil dengan Pre-eklamsia Di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan

Abstract

Latar belakang : Preeklampsia berkembang menjadi hipertensi dengan proteinuria dan pembengkakan janin pada usia kehamilan dua puluh minggu atau segera setelah melahirkan. Subyek penelitian ini adalah pola makan ibu hamil dengan preeklampsia. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui asupan gizi ibu hamil dengan preeklampsia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode mix method. Campuran metode kualitatif dan metode kuantitatif, dengan pendekatan studi kasus kualitatif deskriptif, data didapatkan menggunakan kuesioner. Pengambilan data dilakukan di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan. Dengan Uji kebenaran data dengan triangulasi. Triangulasi data dilakukan melalui wawancara keluarga (suami dan orang tua) dan bidan desa/puskesmas. Hasil: dari penelitian ini mendapatkan dua tema besar yaitu karakteristik partisipan meliputi usia, pendidikan dan pekerjaan partisipan berhubungan dengan preeklamsia dan hubungan asupan gizi partisipan dengan kejadian preeklmasia. Kesimpulan: Dapat ditarik terdapat hubungan antara usia, pendidikan dan pekerjaan dengan kejadian preeklamsia, serta asupan gizi yang memiliki hubungan dengan kejadian preeklamsia.

Background: Preeclampsia develops into hypertension with proteinuria and fetal swelling at twenty weeks of gestation or immediately after delivery. The subject of this study was the diet of pregnant women with preeclampsia. Purpose: this study was to determine the nutritional intake of pregnant women with preeclampsia. Method: This study uses a mixed method. A mixture of qualitative and quantitative methods, with a qualitative descriptive case study approach, data were obtained using a questionnaire. Data collection was carried out in Luwu Regency, South Sulawesi. By testing the correctness of the data by triangulation. Data triangulation was carried out through family interviews (husband and parents) and the village midwife/health center. Results: From this study, two major themes were obtained, namely participant characteristics including age, education, and participant work related to preeclampsia and the relationship between participant nutritional intake and the incidence of preeclampsia. Conclusion: It can be drawn that there is a relationship between age, education, and work with the incidence of preeclampsia, as well as nutritional intake which has a relationship with the incidence of preeclampsia.